Cuaca Ekstrem, Dinkes Prabumulih: Kasus Penyakit Naik 30%
Djoko Listyano-FOTO : IST-
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID -Cuaca ekstrem tengah melanda wilayah Kota Prabumulih dalam beberapa hari terakhir.
Suhu udara yang biasanya berada di kisaran 30–35 derajat Celcius, kini melonjak drastis hingga mencapai 40 derajat Celcius di siang hari.
BACA JUGA:Ini Cara yang Dilakukan untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:AUTP Dorong Petani Berani Tanam Meski Cuaca Ekstrem
Kondisi panas ekstrem ini berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang rentan mengalami demam tinggi, flu, dan sakit kepala.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Prabumulih, Djoko Listyano, mengungkapkan bahwa peningkatan suhu udara yang signifikan tersebut menyebabkan lonjakan kasus penyakit akibat panas di sejumlah fasilitas kesehatan.
“Kami mencatat saat ini tingkat pelayanan kesehatan meningkat cukup signifikan. Banyak masyarakat yang datang dengan keluhan demam panas dan flu.
Bahkan, beberapa rumah sakit di Prabumulih kini penuh dengan pasien yang mengalami demam tinggi, panas, dan sakit kepala akibat cuaca ekstrem ini,” jelas Djoko, Selasa (4/11).
Menurut Djoko, data sementara menunjukkan adanya peningkatan angka kesakitan hingga 30 persen dibandingkan kondisi normal.
Peningkatan tersebut terutama terjadi pada kelompok anak-anak sekolah dan pekerja lapangan yang lebih sering terpapar sinar matahari langsung.
Dinkes Prabumulih mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga daya tahan tubuh selama periode cuaca ekstrem ini.
Salah satu langkah pencegahan paling sederhana adalah dengan memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi, serta menghindari aktivitas di luar rumah pada jam-jam terpanas.
“Kami sangat berharap masyarakat bisa mengurangi kegiatan di luar rumah yang tidak perlu. Jika memang harus keluar, gunakan pelindung diri seperti topi, masker, atau payung.
Selain itu, perbanyak konsumsi makanan bergizi agar imun tubuh tetap kuat,” tambah Djoko.
