Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Waspada Pre-Diabetes, Kenali Tanda dan Cara Cegah Sebelum Jadi Diabetes

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Diabetes (kencing manis) menjadi salah satu penyakit yang ditakuti karena efeknya terhadap kesehatan lainnya (komplikasi). 

Nah, sebelum menjadi penderita diabetes, perlu untuk mengetahui apakah masuk kategori Pre-diabetes agar dapat dicegah jika berada pada tahap awal. 

BACA JUGA:Ahli Gizi Ungkap 5 Lauk Warteg Favorit yang Ternyata Picu Kolesterol dan Diabetes

BACA JUGA:Ubi Jalar Penyelamat Penderita Diabetes, Kaya Serat dan Aman Dikonsumsi Tiap Hari

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Siloam Sriwijaya, dr. Posma Budianto Siahaan, Sp.PD, FINASIM menerangkan, diabetes merupakan penyakit kronis yang berlangsung lama. 

"Artinya paling tidak kalau ketahuan diabetes itu sudah 5 - 10 tahun ditandai dengan gula darah 200 dalam kondisi pemeriksaan berbeda," sampainya. 

Namun, ketika  gula darah 200 biasanya itu sudah komplikasi. Maka para ahli memikirkan bagaimana untuk penyakit ini (diabetes) diketahui lebih cepat/dini sehingga berbagai penelitian dilakukan dimana tingkat gula darah sebelum 200 pun sudah ada proses ke arah komplikasi.

Setelah diteliti di gula darah sewaktu (pemeriksaan gula darah setelah makan) di atas 140 diperiksa, maka ini sudah warning bahaya karena arah ke diabetes karena secara teoritis pankreas bisa menurunkan gula darah meski habis makan sekali. 

Normalnya gula darah setelah makan di bawah 140, dan gula darah puasa di bawah 100. "Jika di atas ini misal 141 gula darah sewaktunya maka dianggap kategori pre-diabetes," ujarnya.

Lalu, kapan tes atau cek gula darah dilakukan. Untuk gula darah sewaktu dilakukan 2 jam setelah makan, dan untuk gula darah puasa setelah 12 jam puasa. Kalau ada indikasi maka dicek rutin setiap minggu.

Sedangkan untuk gejala, seperti malas/lesu, mager (malas gerak), badan tambah gemuk, mudah lapar, dan lainnya.

Dengan penyebab bisa berasal dari pola makan yang tidak seimbang, genetik, pola hidup, seperti begadang, stres, merokok, dan lainnya. 

"Pre-diabetes bisa sembuh dengan perubahan pola hidup, pola makan. Karena secara data dari pre-diabetes ini 1/3 jadi diabetes," katanya.

Ahli Gizi/Nutrisionist RS Siloam Sriwijaya, Dyah Ayu Varendika, S.Gz menjelaskan, pre-diabetes terjadi banyak di kalangan anak muda karena pola makan yang tidak sehat, dan memang kecenderungan mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat yang berlebih, serta makanan olahan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan