Media Cetak Hadirkan Pengalaman Sensorik Nyata, Membaca Koran Jadi Rutinitas yang Dirindukan Banyak Orang
Membaca koran di pagi hari memberi pengalaman sensorik khas dari media cetak yang tak bisa tergantikan. Foto: zakiya/sumateraekspres.id--
Keunggulan lain dari media cetak adalah keberadaan fisik yang bisa diarsipkan. Lembaran koran dapat disimpan sebagai referensi jangka panjang, sesuatu yang sulit dilakukan dengan konten digital yang bisa saja terhapus atau tak lagi tersedia secara daring.
Meski demikian, munculnya media digital memang menjadi tantangan besar bagi industri media cetak. Penurunan sirkulasi, berkurangnya pendapatan iklan, dan perubahan perilaku konsumen membuat banyak penerbit harus beradaptasi cepat agar tetap relevan.
Kini banyak perusahaan media mengembangkan model hybrid: tetap menerbitkan koran fisik sambil mengelola platform online. Langkah ini menjadi bukti bahwa media cetak tidak benar-benar mati, melainkan berevolusi mengikuti perkembangan zaman.
BACA JUGA:Jadi Hobi Membacamu untuk Meraih Cuan! Yuk Raih Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Fizzo Novel
BACA JUGA:Membedah Perbedaan Iqro, Ikbar, dan Turutan Sebagai Panduan Belajar Membaca Al-Qur'an Secara Efektif
Meski terus menghadapi tekanan, membaca koran tetap memiliki tempat di hati sebagian masyarakat.
Pengalaman sensorik yang ditawarkan, ditambah kedalaman informasi yang disajikan, menjadikannya pilihan yang bernilai di tengah serbuan informasi instan.
Ke depan, keberlanjutan media cetak sangat bergantung pada kemampuannya untuk berinovasi.
Namun satu hal yang pasti, bagi para pencintanya, membaca koran bukan hanya soal mencari berita, melainkan bagian dari tradisi dan kedekatan emosional yang tak tergantikan.
