SUMATERAEKSPRES.ID – Tahun 2025 diprediksi menjadi titik kebangkitan baru bagi sektor industri kreatif, terutama bagi para pegiat kerajinan tangan.

Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk lokal, keberlanjutan, dan desain artistik membuka ruang besar bagi pelaku usaha untuk berkembang secara digital.

Berikut panduan lengkap bagi siapa pun yang ingin merintis bisnis kerajinan tangan secara online dengan strategi yang efektif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:HK Intensifkan Pemeliharaan Tol Sumbagsel Selama 15 Hari, Ditarget Rampung Sebelum Nataru

BACA JUGA:Bupati OKI Fasilitasi Pertemuan Damai, Kades Cahya Bumi Resmi Cabut Semua Tuntutan

1. Menentukan Produk Kerajinan yang Unik dan Bernilai Jual

Langkah awal adalah memilih jenis produk yang benar-benar mencerminkan minat sekaligus keahlian. Sejumlah pilihan yang tengah diminati di 2025 antara lain:

• Macrame dan rajutan modern
• Keramik handmade bermotif lokal
• Sabun dan lilin aromaterapi berbahan alami
• Aksesori ramah lingkungan dari bahan daur ulang
• Karya seni digital yang dapat dicetak (printable art)

Riset pasar menunjukkan bahwa produk yang mengusung personalisasi, menggunakan bahan eco-friendly, dan memiliki storytelling kuat semakin dicari konsumen modern.

BACA JUGA:PTBA Dukung UMKM Kuliner Binaan Tembus JKI 2025 sebagai Bagian Asta Cita Presiden

BACA JUGA:Bupati Lahat Tegaskan SDM Unggul sebagai Fondasi Pembangunan Berkelanjutan

2. Mengurus Legalitas dan Administrasi Usaha

Legalitas adalah fondasi penting agar bisnis berjalan aman dan profesional. Pelaku usaha disarankan:

• Mendaftarkan bisnis sebagai UMKM melalui OSS untuk memperoleh NIB.
• Memiliki NPWP pribadi atau badan usaha guna mempermudah akses pembiayaan dan program pemerintah.
• Mendaftarkan merek dagang sebagai perlindungan identitas usaha.

Langkah ini menjadi kunci untuk meningkatkan kredibilitas usaha di mata konsumen dan mitra bisnis.

3. Melakukan Riset Pasar dan Menentukan Target Konsumen

Memahami perilaku pasar adalah hal wajib. Gunakan Google Trends, TikTok Creative Center, hingga analisis kompetitor di marketplace untuk mempelajari:

• Profil target konsumen (usia, gender, minat, lifestyle)
• Tren produk yang sedang diminati
• Rentang harga dan kebiasaan belanja konsumen

Membuat customer persona akan memudahkan penyusunan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

BACA JUGA:Penuhi Panggilan Penyidik Paminal Polda Sumsel, Sakim Desak Kepastian Hukum atas Laporan Tahun 2023