SUMATERAEKSPRES.ID – Di tengah meningkatnya biaya kuliah, kebutuhan hidup harian, hingga tuntutan gaya hidup, mahasiswa kini dituntut lebih bijak dalam mengatur keuangan.

Menguasai strategi menabung dan investasi sejak dini menjadi kunci untuk menjaga stabilitas finansial sekaligus mempersiapkan masa depan yang lebih aman.

Kesadaran ini pun semakin tumbuh di kalangan mahasiswa, seiring meningkatnya literasi keuangan dan kemudahan akses terhadap layanan finansial digital.

Langkah awal yang wajib dilakukan adalah memahami arus pemasukan dan pengeluaran.

BACA JUGA:BRI Region 4 Palembang Salurkan KUR Rp 6,9 Triliun, Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah Bertumbuh

BACA JUGA:Pemkab Muba Perkuat Layanan Administrasi Kependudukan, Kecamatan Lais Terima Perangkat Rekam KTP-el Baru

Dengan menyusun anggaran bulanan, mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus diprioritaskan dan pos mana yang harus ditekan.

Cara sederhana seperti mencatat pengeluaran harian terbukti efektif mencegah kebocoran uang.

Salah satu strategi menabung paling praktis adalah menerapkan metode “pay yourself first”. Begitu uang bulanan diterima, sisihkan 10–20 persen untuk tabungan sebelum digunakan untuk kebutuhan lainnya. Pola ini membantu menjaga konsistensi menabung tanpa tergoda menghabiskan uang di awal bulan.

BACA JUGA:Banggar DPRD Muba Setujui R-APBD 2026, Sinergi Eksekutif–Legislatif Kian Solid

BACA JUGA:Tips Memilih Smartphone 2025: Kamera Andal dan Performa Ngebut

Mahasiswa juga bisa memanfaatkan fitur auto-debet pada aplikasi tabungan digital. Berbagai platform kini menyediakan kantong khusus untuk tabungan atau dana tujuan, sehingga memudahkan mahasiswa memisahkan uang jajan dengan uang simpanan. Pengaturan otomatis ini sangat membantu bagi mereka yang masih belajar disiplin.

Selain menabung, mahasiswa 2025 juga dapat mulai merambah dunia investasi. Tidak perlu modal besar, karena kini banyak platform investasi digital yang memungkinkan pengguna memulai dengan nominal sangat kecil. Reksa dana pasar uang menjadi instrumen favorit pemula karena risikonya rendah dan mudah dipahami.

Bagi yang ingin mencoba instrumen dengan potensi keuntungan lebih tinggi, saham dan obligasi bisa menjadi pilihan berikutnya. Dengan modal mulai puluhan ribu rupiah, mahasiswa sudah dapat memiliki saham perusahaan besar. Namun, pemahaman risiko dan analisis dasar tetap diperlukan sebelum terjun lebih jauh.