Gerakan No-Scroll Day: Sehari Hidup Tanpa Media Sosial, Kembali Menyapa Dunia Nyata

Reporter: Agustriawan |

Editor: Rian Sumeks |

Rabu , 15 Oct 2025 - 05:00

Gerakan No-Scroll Day mengajak masyarakat untuk berhenti sementara dari aktivitas scrolling di media sosial selama satu hari.-Foto: IST -

Gerakan No-Scroll Day bukan sekadar berhenti dari media sosial. Ia adalah ajakan untuk menemukan kembali keseimbangan, untuk hadir di kehidupan nyata, dan untuk mengenal diri sendiri tanpa filter digital.

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh notifikasi, berhenti sejenak bisa menjadi bentuk keberanian. Siapa tahu, dari satu hari tanpa scrolling, Anda justru menemukan versi terbaik dari diri Anda sendiri.

Kata Penutup

No-Scroll Day mengajarkan bahwa keheningan juga memiliki nilai. Di balik layar yang gelap, ada dunia yang menunggu untuk dijelajahi—nyata, hangat, dan penuh makna.

gerakan no-scroll day: sehari hidup tanpa media sosial, kembali menyapa dunia nyata                            sumateraekspres.id — di tengah derasnya arus digital, jari-jari kita nyaris tak pernah berhenti menelusuri layar. feed media sosial terus mengalir: kabar teman, gosip selebritas, hingga berita yang viral hanya sejauh satu gulir jempol. 
namun di balik kemudahan dan hiburan itu, terselip kebiasaan yang diam-diam menggerogoti fokus, menambah kecemasan, dan menipiskan makna interaksi manusia.
sebagai bentuk perlawanan kecil terhadap kebiasaan ini, muncul gerakan bernama “no-scroll day” — sebuah tantangan sederhana namun bermakna: menjalani satu hari penuh tanpa media sosial.
baca juga:mimpi jadi miliuner, pegawai koperasi di banyuasin tersandung kasus penggelapan dana untuk trading kripto
baca juga:sekolah hybrid 3.0: menyatukan dunia nyata, virtual, dan ai demi masa depan pendidikan
apa itu gerakan no-scroll day?
gerakan no-scroll day mengajak masyarakat untuk berhenti sementara dari aktivitas scrolling di media sosial selama satu hari.
bukan berarti sepenuhnya menjauh dari teknologi, melainkan memberi jeda pada diri sendiri untuk lepas dari kebiasaan membuka layar tanpa tujuan.
hari tanpa media sosial ini bertujuan sebagai detoks digital, sebuah upaya memulihkan kembali keseimbangan mental, emosional, dan bahkan fisik yang sering terkikis oleh rutinitas daring yang melelahkan.
baca juga:satu rumah di lrg jayalaksana 3-4 ulu terbakar, warga dan damkar berjuang padamkan api
baca juga:jembatan ampera: penopang sejarah, politik, dan budaya di palembang
mengapa kita butuh no-scroll day?
1. fokus dan produktivitas meningkat
tanpa notifikasi yang terus-menerus muncul, pikiran menjadi lebih jernih. banyak peserta gerakan ini mengaku mampu bekerja lebih fokus, belajar lebih cepat, dan menyelesaikan tugas tanpa gangguan dari dunia maya.
2. mengurangi kecemasan dan stres
media sosial kerap memicu perbandingan sosial. melihat pencapaian orang lain bisa menimbulkan rasa minder atau takut tertinggal (fomo). dengan berhenti sejenak, pikiran mendapat ruang untuk bernapas, dan perasaan pun lebih tenang.
3. hubungan sosial lebih bermakna
tanpa distraksi dari layar, interaksi langsung terasa lebih hangat. waktu yang biasanya dihabiskan untuk scrolling bisa diganti dengan berbincang bersama keluarga, berkumpul dengan teman, atau sekadar menikmati keheningan sore.
4. meningkatkan kesadaran diri
menjauh dari dunia digital memberi kesempatan untuk hadir sepenuhnya di dunia nyata.
anda akan lebih peka terhadap hal-hal kecil—suara burung di pagi hari, aroma kopi, atau senyum orang yang lewat di jalan.
5. tidur lebih nyenyak
cahaya biru dari layar ponsel terbukti mengganggu hormon melatonin yang mengatur siklus tidur.
dengan menyingkirkan kebiasaan scrolling sebelum tidur, kualitas istirahat meningkat, tubuh terasa lebih segar keesokan harinya.
baca juga:ferry juliantono, draft inpres pembangunan kopdes merah putih resmi masuki tahap final
baca juga:yayasan pelita panca utama gandeng dinkes palembang gelar pelatihan sertifikasi penjamah makanan
langkah-langkah melakukan no-scroll day

tentukan hari khusus pilih satu hari, misalnya sabtu atau minggu, untuk menjalani no-scroll day. tandai di kalender agar menjadi komitmen pribadi.

matikan notifikasi nonaktifkan notifikasi dari aplikasi media sosial. jika perlu, hapus sementara aplikasinya untuk mengurangi godaan.

alihkan kebiasaan scrolling isi waktu dengan kegiatan yang menenangkan: membaca buku, berolahraga, menulis, atau memasak. aktivitas ini membantu mengisi kekosongan digital dengan hal yang lebih bermanfaat.

ciptakan lingkungan bebas distraksi letakkan ponsel jauh dari jangkauan. saat mengisi daya, simpan di tempat yang tidak mudah diambil agar keinginan membuka media sosial berkurang.

perbanyak interaksi langsung habiskan waktu dengan keluarga atau teman. lakukan aktivitas bersama, seperti makan malam tanpa gawai atau piknik kecil di taman.

mulai dari langkah kecil jika satu hari terasa berat, mulai dengan mengurangi waktu online secara bertahap—misalnya dua jam tanpa ponsel di pagi hari.

tantangan dan tips agar sukses
perubahan kebiasaan tidak mudah. banyak orang merasa cemas ketika tidak memeriksa ponsel. berikut beberapa cara agar tantangan ini berhasil:

buat rencana alternatif: siapkan daftar kegiatan menyenangkan untuk mengisi waktu.

bersikap realistis: jika terasa sulit di awal, jangan menyerah. adaptasi membutuhkan waktu.

ajak orang lain: melakukan tantangan ini bersama teman atau keluarga akan membuatnya lebih ringan dan seru.

lebih dari sekadar detoks digital
gerakan no-scroll day bukan sekadar berhenti dari media sosial. ia adalah ajakan untuk menemukan kembali keseimbangan, untuk hadir di kehidupan nyata, dan untuk mengenal diri sendiri tanpa filter digital.
dalam dunia yang serba cepat dan penuh notifikasi, berhenti sejenak bisa menjadi bentuk keberanian. siapa tahu, dari satu hari tanpa scrolling, anda justru menemukan versi terbaik dari diri anda sendiri.
kata penutup
no-scroll day mengajarkan bahwa keheningan juga memiliki nilai. di balik layar yang gelap, ada dunia yang menunggu untuk dijelajahi—nyata, hangat, dan penuh makna.