Tips Jitu Amankan Data Digital di Tahun 2025, Minimalkan Jejak Online Termasuk di Media Sosial
Tahun 2025, data pribadi adalah identitas digitalmu. Jangan biarkan jejak online jadi celah bagi kejahatan siber. Gunakan password kuat, aktifkan 2FA, hindari Wi-Fi publik, kurangi jejak digital, dan pilih layanan cloud yang aman. Foto:IST--
SUMATERAEKSPRES.ID – Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam kesadaran menjaga keamanan data digital. Data pribadi kini tidak lagi sebatas nama, alamat email, atau nomor telepon.
Lebih dari itu, setiap aktivitas daring—mulai dari belanja online, percakapan di media sosial, hingga penggunaan perangkat pintar di rumah—menyisakan jejak digital yang bisa dipantau, dihimpun, bahkan disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah.
Di tengah perkembangan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan cloud computing, ancaman terhadap privasi semakin kompleks dan sulit dikenali.
Menjaga data pribadi berarti melindungi identitas, reputasi, hingga keamanan finansial.
BACA JUGA:Pertamina Regional Sumbagsel Gelar Program Edukasi Pantau SPBU, Jaga Kualitas BBM Transparan
BACA JUGA:Panasnya Derby Sumatera, Sriwijaya FC vs Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan vs Sumsel United FC
Berikut beberapa strategi menyeluruh untuk mengamankan data pribadi di era digital 2025:
Strategi Utama Melindungi Data Pribadi
1. Gunakan Password Kuat dan Unik
Kata sandi adalah benteng pertama. Hindari penggunaan ulang password di banyak akun. Gunakan password manager terenkripsi untuk menyimpan dan membuat kata sandi kompleks.
Terapkan prinsip zero trust—jangan percaya sepenuhnya pada perangkat atau jaringan hanya karena terasa familiar.
BACA JUGA:PTITD & Martrisia Sumsel Salurkan 3 Ton Beras untuk Korban Kebakaran di Palembang
BACA JUGA:Rival Sekota Penuh Gengsi, Sriwijaya FC dan Sumsel United FC Dua Tim Kebanggaan Sumsel
2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor dan Biometrik
Jangan hanya mengandalkan password. Gunakan kombinasi seperti OTP, sidik jari, atau pengenalan wajah. Pastikan 2FA aktif terutama di akun penting seperti email, perbankan, dan media sosial.
3. Hindari Wi-Fi Publik Tanpa Perlindungan
Koneksi gratis di ruang publik rawan diretas. Gunakan VPN untuk mengenkripsi data atau lebih aman gunakan jaringan pribadi maupun data seluler untuk transaksi sensitif.
4. Rutin Update Sistem dan Aplikasi
Serangan siber sering memanfaatkan celah dari aplikasi atau sistem yang belum diperbarui. Aktifkan pembaruan otomatis agar selalu mendapatkan patch keamanan terbaru.
BACA JUGA:Rival Sekota Penuh Gengsi, Sriwijaya FC dan Sumsel United FC Dua Tim Kebanggaan Sumsel
