AI di Sekolah 2025: Transformasi Cara Guru Mengajar dengan Teknologi

Reporter: Irwansyah |

Editor: Rian Sumeks |

Kamis , 25 Sep 2025 - 11:25

AI di Sekolah 2025: Transformasi Cara Guru Mengajar dengan Teknologi-Foto: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID – Dunia pendidikan Indonesia memasuki babak baru pada tahun 2025. Kehadiran Artificial Intelligence (AI) kini benar-benar mewarnai ruang kelas, dari sekolah di kota besar hingga pelosok daerah.

Teknologi ini tidak lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi bagian nyata dalam proses belajar mengajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program percontohan untuk mendorong sekolah mengintegrasikan AI.

Target utamanya jelas: meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi yang adaptif, interaktif, dan mampu menyesuaikan kebutuhan setiap siswa.

AI sebagai Asisten Guru

AI di sekolah bukan hanya soal perangkat keras modern, melainkan juga platform pintar yang mampu menganalisis pola belajar siswa.

Sistem ini dapat memberikan materi tambahan bagi siswa yang tertinggal, sekaligus menyediakan tantangan lebih bagi mereka yang cepat memahami pelajaran.

“AI itu ibarat asisten, bukan pengganti guru. Justru dengan adanya teknologi ini, saya bisa lebih fokus membimbing karakter siswa,” ujar Rini, guru SMP di Palembang.

Selain memudahkan dalam menyiapkan materi dan menilai hasil belajar, AI juga mengurangi beban administrasi. Mulai dari absensi, pengolahan nilai, hingga perencanaan kurikulum kini bisa dilakukan otomatis, sehingga guru punya lebih banyak waktu untuk mendidik.

Pengalaman Belajar Baru

Bagi siswa, teknologi ini membuka pengalaman belajar yang lebih hidup.

Beberapa sekolah sudah mencoba kelas berbasis simulasi dengan AI, seperti laboratorium virtual untuk pelajaran sains hingga percakapan interaktif dalam pembelajaran bahasa asing.

ai di sekolah 2025: transformasi cara guru mengajar dengan teknologi                            sumateraekspres.id – dunia pendidikan indonesia memasuki babak baru pada tahun 2025. kehadiran artificial intelligence (ai) kini benar-benar mewarnai ruang kelas, dari sekolah di kota besar hingga pelosok daerah. 
teknologi ini tidak lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi bagian nyata dalam proses belajar mengajar.
kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (kemendikbudristek) meluncurkan program percontohan untuk mendorong sekolah mengintegrasikan ai.
target utamanya jelas: meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi yang adaptif, interaktif, dan mampu menyesuaikan kebutuhan setiap siswa.
baca juga:lowongan kerja pt ka properti manajemen 2025: peluang karier bergengsi untuk lulusan s1 dan d4
baca juga:cara mudah klaim dana kaget lewat kode qr
ai sebagai asisten guru
ai di sekolah bukan hanya soal perangkat keras modern, melainkan juga platform pintar yang mampu menganalisis pola belajar siswa.
sistem ini dapat memberikan materi tambahan bagi siswa yang tertinggal, sekaligus menyediakan tantangan lebih bagi mereka yang cepat memahami pelajaran.
“ai itu ibarat asisten, bukan pengganti guru. justru dengan adanya teknologi ini, saya bisa lebih fokus membimbing karakter siswa,” ujar rini, guru smp di palembang.
baca juga:enzo maresca ngamuk di ruang ganti, chelsea comeback tekuk lincoln city
baca juga:diego dall’oca cetak gol indah dan assist, bawa sumsel united tekuk persiraja
selain memudahkan dalam menyiapkan materi dan menilai hasil belajar, ai juga mengurangi beban administrasi. mulai dari absensi, pengolahan nilai, hingga perencanaan kurikulum kini bisa dilakukan otomatis, sehingga guru punya lebih banyak waktu untuk mendidik.
pengalaman belajar baru
bagi siswa, teknologi ini membuka pengalaman belajar yang lebih hidup.
beberapa sekolah sudah mencoba kelas berbasis simulasi dengan ai, seperti laboratorium virtual untuk pelajaran sains hingga percakapan interaktif dalam pembelajaran bahasa asing.
lebih dari itu, aplikasi ai juga mampu menyesuaikan metode belajar—visual, audio, atau praktik langsung—sesuai kebutuhan individu.
pendekatan ini dinilai membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan.
tantangan dan dukungan
meski potensinya besar, penerapan ai masih menghadapi hambatan.
keterbatasan perangkat, infrastruktur digital, serta akses internet yang belum merata menjadi kendala utama di sejumlah daerah. guru juga membutuhkan pelatihan intensif agar mampu memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.
dukungan pemerintah dan sektor swasta terus mengalir. beberapa perusahaan teknologi bahkan memberikan akses gratis platform belajar berbasis ai dalam masa uji coba, sebagai langkah mempercepat adopsi.
respons orang tua dan isu etika
respons orang tua beragam. ada yang antusias karena anak-anak mendapat pengalaman belajar modern, namun ada pula yang khawatir soal dampak penggunaan teknologi berlebihan. penyeimbangan antara pembelajaran digital dan interaksi tatap muka tetap ditekankan.
selain itu, isu privasi data menjadi perhatian serius. pemerintah menegaskan bahwa setiap platform ai di sekolah wajib mematuhi standar perlindungan data nasional.
baca juga:edukasi finansial 2025, literasi digital jadi senjata hindari pinjol ilegal
baca juga:panduan pinjaman bank 2025, strategi cepat cair dan tepat sasaran
menuju pendidikan masa depan
penelitian terbaru menunjukkan penggunaan ai dapat meningkatkan motivasi belajar siswa hingga 30 persen.
teknologi ini juga membuka jalan bagi pemerataan pendidikan, karena siswa di daerah terpencil bisa mengakses materi berkualitas setara dengan di kota besar.
sejumlah sekolah percontohan di jakarta, bandung, palembang, dan surabaya melaporkan hasil positif setelah satu semester.
siswa lebih aktif, guru lebih cepat mendeteksi kesulitan belajar, dan orang tua merasa lebih terhubung dengan perkembangan anak.
dengan segala peluang dan tantangan, ai di sekolah 2025 menjadi simbol transformasi cara guru mengajar dengan teknologi.
jika dimanfaatkan bijak, kolaborasi manusia dan mesin ini diyakini mampu membawa pendidikan indonesia ke arah yang lebih inklusif, efektif, dan sesuai tuntutan zaman.