Waspada! Jangan Asal Klik! Modus Penipuan Share Screen WhatsApp Bisa Bobol Rekening

Reporter: Irwansyah |

Editor: Irwansyah |

Minggu , 21 Sep 2025 - 17:15

Waspada! Fitur Share Screen WhatsApp kini jadi pintu masuk penipu untuk bobol data pribadi. Foto:Freepik--

Tak hanya itu, mereka juga berpotensi membobol rekening bank, menguras saldo dompet digital, bahkan menggunakan akun korban untuk menipu kerabat atau orang lain.

Beruntung, beberapa korban sudah mulai waspada. Salah satunya menolak instruksi tersebut karena menyadari gelagat penipuan sejak awal.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi maupun layar ponsel kepada orang asing.

Cara Menghindari Modus Penipuan Share Screen

Agar tidak menjadi korban, pengguna disarankan melakukan langkah-langkah berikut:

1. Verifikasi identitas penelepon melalui jalur resmi, seperti call center bank atau instansi pemerintah terkait.

2. Gunakan fitur Share Screen hanya untuk keperluan penting dan dengan kontak terpercaya.

3. Aktifkan verifikasi dua langkah (2FA) pada WhatsApp maupun aplikasi keuangan.

4. Nonaktifkan instalasi aplikasi dari sumber tak dikenal di perangkat Android.

5. Perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan.

6. Edukasi keluarga, terutama orang tua, agar lebih waspada terhadap modus penipuan digital.

7. Segera hubungi bank jika data finansial sudah terlanjur bocor.

8. Blokir nomor mencurigakan dan laporkan ke pihak berwenang, seperti situs Polisi Siber.

Hal yang Harus Dihindari

Selain langkah pencegahan di atas, masyarakat juga perlu menghindari beberapa hal berikut:

waspada! jangan asal klik! modus penipuan share screen whatsapp bisa bobol rekening                            sumateraekspres.id – fitur share screen atau bagikan layar di whatsapp sejatinya dirancang untuk memudahkan komunikasi, terutama saat presentasi atau berbagi informasi visual.
namun, belakangan fitur ini justru dimanfaatkan pelaku kejahatan siber untuk menjerat korban lewat modus penipuan bermotif social engineering.
modus penipuan bermula dari telepon palsu
kasus terbaru menunjukkan, penipu berpura-pura menjadi petugas instansi resmi, misalnya dari kecamatan atau lembaga pemerintahan.
mereka menghubungi korban melalui panggilan whatsapp, lalu menanyakan soal kewajiban administratif yang dianggap belum selesai, seperti pembuatan ktp digital.
baca juga:3 risiko tak cabut charger dari colokan listrik, benarkah bisa meledak?
baca juga:8 penyebab tagihan listrik membengkak setiap bulan dan tips jitu menghemat energi di rumah
dalam praktiknya, pelaku biasanya menggunakan dua orang. pada awal panggilan, terdengar suara laki-laki yang mengaku sebagai petugas kecamatan.
setelah itu, panggilan dialihkan ke penipu kedua yang berperan sebagai staf pendataan perempuan.
dengan dalih registrasi atau aktivasi online, korban dituntun untuk mengikuti langkah-langkah tertentu.
di tahap inilah penipu menyuruh korban mengaktifkan fitur share screen.
jika korban menuruti, pelaku bisa melihat seluruh isi layar ponsel secara real-time, termasuk kode otp, percakapan pribadi, nomor rekening, hingga dokumen sensitif lainnya.
baca juga:pemkot prabumulih bagikan 31.965 seragam gratis, bukti nyata dukung pendidikan
baca juga:mobil elektrik baic: spesifikasi, harga, dan persaingan di pasar indonesia
risiko jika layar terbuka
begitu mendapatkan akses, penipu bisa langsung mengambil alih akun whatsapp korban dengan cara menyalahgunakan kode otp.
tak hanya itu, mereka juga berpotensi membobol rekening bank, menguras saldo dompet digital, bahkan menggunakan akun korban untuk menipu kerabat atau orang lain.
beruntung, beberapa korban sudah mulai waspada. salah satunya menolak instruksi tersebut karena menyadari gelagat penipuan sejak awal.
ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi maupun layar ponsel kepada orang asing.
baca juga:cuci mata sambil berburu buku di pameran buku terbesar jakabaring
baca juga:7 game mobile lokal 2025 siap jadi rival pubg dan free fire
cara menghindari modus penipuan share screen
agar tidak menjadi korban, pengguna disarankan melakukan langkah-langkah berikut:
1. verifikasi identitas penelepon melalui jalur resmi, seperti call center bank atau instansi pemerintah terkait.
2. gunakan fitur share screen hanya untuk keperluan penting dan dengan kontak terpercaya.
3. aktifkan verifikasi dua langkah (2fa) pada whatsapp maupun aplikasi keuangan.
4. nonaktifkan instalasi aplikasi dari sumber tak dikenal di perangkat android.
5. perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan.
6. edukasi keluarga, terutama orang tua, agar lebih waspada terhadap modus penipuan digital.
7. segera hubungi bank jika data finansial sudah terlanjur bocor.
8. blokir nomor mencurigakan dan laporkan ke pihak berwenang, seperti situs polisi siber.
baca juga:ritual ulambana vihara amitabha graha: bakar simbol raja setan dan kapal, umat antar leluhur ke alam akhirat
baca juga:sah! perpres 79/2025 resmi diteken prabowo, ini daftar gaji pns dan pppk, bakal naik?
hal yang harus dihindari
selain langkah pencegahan di atas, masyarakat juga perlu menghindari beberapa hal berikut:
- tidak menjawab telepon dari nomor asing yang mencurigakan, apalagi jika bersifat mendesak.
- tidak pernah membagikan layar saat membuka aplikasi finansial, seperti mobile banking atau dompet digital.
- tidak tergesa-gesa mengikuti instruksi penelepon yang mengaku dari bank, e-commerce, atau layanan resmi.
modus share screen ini bukan hanya marak di indonesia, tapi juga di negara lain seperti india.
baca juga:nft di dunia seni rupa 2025: antara peluang global, persaingan ketat, dan masa depan seniman digital
baca juga:asus rog strix scar 17 (2025): laptop gaming super kencang dengan layar qhd 240hz dan gpu rtx 4090
oleh karena itu, kewaspadaan dan literasi digital menjadi kunci utama agar masyarakat terhindar dari jerat kejahatan siber yang semakin canggih.