Hunian Sehat dan Ramah Lingkungan
Hunian Sehat dan Ramah Lingkungan Foto: Sobat Bangunan--
SUMATERAEPRES.ID - Rumah masa kini tidak lagi hanya menjadi tempat berlindung, melainkan pusat kehidupan sehat dan berkelanjutan.
Sistem pemantauan kualitas udara hadir untuk mendeteksi polusi, kelembapan, hingga kadar CO₂.
Jika kondisi memburuk, ventilasi otomatis menyesuaikan sirkulasi atau memberi peringatan dini bagi penghuni.
Tak hanya itu, teknologi sensor air membantu mengurangi pemborosan, sementara sistem daur ulang otomatis mampu memilah limbah organik dan non-organik.
BACA JUGA:DPW NasDem Sumsel Ingatkan Kader Jangan Timbulkan Kegaduhan
BACA JUGA:Tim Satres Narkoba Polres Prabumulih Gelar Penyuluhan di SMPN 5
Konsep biofilik juga semakin populer: tanaman indoor dan pencahayaan alami bukan sekadar estetika, melainkan elemen penting yang menunjang kesehatan mental dan fisik penghuni.
Contohnya, tanaman dalam ruangan kini bisa dipantau oleh sensor cahaya dan kelembapan.
Jika tanah mengering, sistem otomatis menyiram sesuai kebutuhan. Hasilnya, tercipta taman kecil di dalam rumah yang selalu segar.
BACA JUGA:13 Manfaat Telur Rebus: Nutrisi Sederhana dengan Dampak Besar bagi Kesehatan
BACA JUGA:5 Produk Susu dengan Kandungan Kalsium Tinggi untuk Tulang Sehat
Implementasi di Indonesia
Teknologi hunian cerdas semakin nyata di tanah air. Pada ajang Indonesia Commercial Building & Technology (ICBT) 2025, Synapsis memperkenalkan solusi Nearon IoT.
Inovasi ini memadukan AI Camera, sensor penghitung jumlah orang, hingga sistem monitoring infrastruktur untuk menciptakan bangunan yang aman, efisien, dan responsif.
Di kawasan perkotaan seperti BSD City, Jakarta Selatan, hingga Surabaya, pengembang mulai menghadirkan smart cluster. Sistem ini mengintegrasikan akses digital, pemantauan lingkungan, dan layanan berbasis aplikasi.
