Dampak Positif dan Negatif Ponsel pada Anak, Panduan Orang Tua di Era Digital

Reporter: Erlina |

Editor: Irwansyah |

Selasa , 16 Sep 2025 - 21:08

Anak & Ponsel: Sahabat Belajar atau Ancaman Tersembunyi? Orang tua wajib bijak! Ponsel bisa jadi alat edukasi & komunikasi, tapi juga berisiko picu kecanduan, gangguan kesehatan, hingga paparan konten berbahaya. Foto:Erlina--

- Ajarkan Etika Digital: Anak perlu paham soal privasi, etika berkomunikasi, dan cara menghindari konten berbahaya.

- Dorong Aktivitas Sehat: Libatkan anak dalam olahraga, seni, membaca, atau kegiatan komunitas agar keseimbangan hidup tetap terjaga.

Memberikan ponsel pada anak ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, ia mendukung komunikasi, keamanan, dan pendidikan.

Namun, di sisi lain, ada risiko kecanduan, paparan konten berbahaya, hingga menurunnya interaksi sosial.

Kunci utamanya ada di orang tua: bagaimana mereka mengarahkan, membatasi, sekaligus mendampingi penggunaan ponsel.

Dengan pengawasan tepat, dampak positif bisa dimaksimalkan, sementara sisi negatif dapat ditekan seminimal mungkin.

dampak positif dan negatif ponsel pada anak, panduan orang tua di era digital                            sumateraekspres.id – kehadiran ponsel di era digital membuat banyak orang tua mengambil keputusan untuk memberikan perangkat ini kepada anak mereka.
alasan yang mendasari beragam, mulai dari kebutuhan komunikasi, alasan keamanan, hingga sebagai sarana pendidikan.
namun, sama halnya dengan teknologi lain, ponsel membawa dua sisi: manfaat besar sekaligus risiko yang patut diwaspadai.
sisi positif ponsel untuk anak
1. komunikasi lebih lancar
ponsel memungkinkan anak untuk tetap terhubung dengan orang tua kapan saja.
baik ketika sedang berada di sekolah, bepergian, atau tinggal jauh, perangkat ini menjadi jembatan komunikasi yang memberi rasa aman bagi keluarga.
baca juga:cetak 3.000 umkm muda berkualitas lewat rumah bumn, sinergi ptba dan pemkab pringsewu 
baca juga:pembunuhan di muba gegara ‘ngegas’ motor, rendi akui habisi sutoyo usman
2. akses edukasi tanpa batas
aplikasi pembelajaran seperti khan academy atau duolingo, hingga konten edukatif di platform digital, membuka ruang belajar luas bagi anak.
dengan ponsel, mereka bisa memperdalam materi sekolah, melatih bahasa asing, bahkan mengembangkan keterampilan baru di luar kelas.
3. meningkatkan literasi teknologi
menguasai teknologi sejak dini membantu anak lebih siap menghadapi masa depan.
dari keterampilan menggunakan aplikasi hingga memahami cara kerja sistem digital, ponsel dapat menjadi sarana pembelajaran praktis tentang dunia modern.
baca juga:ajak gen z bijak kelola keuangan 
baca juga:kelola sampah, jaga berkelanjutan lingkungan
4. melatih kemandirian
ponsel bisa menjadi alat bantu untuk mengatur jadwal, menyelesaikan tugas, hingga mencari solusi atas masalah sehari-hari. anak belajar mengambil keputusan dan mengelola aktivitas dengan lebih mandiri.
5. menambah rasa aman
dalam kondisi darurat, anak dapat segera menghubungi orang tua. fitur gps dan aplikasi pelacak juga memungkinkan orang tua memantau keberadaan mereka, sekaligus melindungi dari ancaman di dunia maya.
baca juga:kenalkan standar layanan spbu, lewat program pantau spbu
baca juga:main layangan di jembatan musi 6 palembang, pengendara motor celaka tersangkut tali
dampak negatif ponsel pada anak
1. risiko kecanduan
game dan media sosial menjadi godaan terbesar. ketergantungan berlebihan dapat mengganggu waktu belajar, menurunkan interaksi sosial, bahkan memengaruhi kesehatan mental anak.
2. gangguan fisik
paparan layar terlalu lama bisa memicu gangguan mata, pola tidur terganggu, hingga masalah postur tubuh seperti sakit leher dan punggung. minimnya aktivitas fisik juga berdampak pada kesehatan jangka panjang.
baca juga:kredit mobil tanpa dp besar di 2025, peluang baru kepemilikan kendaraan di indonesia
baca juga:pemadaman karhutla terkendala angin dan lokasi 
3. paparan konten tidak pantas
internet yang terbuka membuat anak mudah mengakses konten berbahaya seperti kekerasan atau pornografi. tanpa pengawasan, risiko ini dapat mengganggu perkembangan moral dan psikologis.
4. penyalahgunaan media sosial
meski banyak anak sudah aktif di media sosial, mereka sering kali belum matang untuk menghadapi tekanan sosial, perundungan online, atau risiko predator digital.
5. gangguan konsentrasi belajar
notifikasi, chat, dan game sering kali membuat anak sulit fokus pada pelajaran. ponsel bisa menjadi penyebab utama menurunnya kualitas belajar.
baca juga:bangunan sdn 6 paiker tak layak pakai
baca juga:pemkab oi lantik 1.236 pppk tahun 2024 
6. isolasi sosial
alih-alih mempererat hubungan dengan teman, penggunaan berlebihan justru membuat anak lebih sering menyendiri. hal ini dapat memicu kesepian serta kesulitan membangun relasi nyata.
peran orang tua dalam mengatur penggunaan ponsel
- tetapkan batas waktu: atur jam khusus untuk penggunaan ponsel agar tidak mengganggu waktu belajar atau istirahat.
- lakukan pengawasan: gunakan aplikasi parental control dan pantau aktivitas digital anak secara berkala.
- ajarkan etika digital: anak perlu paham soal privasi, etika berkomunikasi, dan cara menghindari konten berbahaya.
- dorong aktivitas sehat: libatkan anak dalam olahraga, seni, membaca, atau kegiatan komunitas agar keseimbangan hidup tetap terjaga.
baca juga:hujan deras sebabkan longsor di pangkal jembatan
baca juga:sidang suap fee proyek pokir dprd oku: mantan kadis pupr diminta 22 persen
memberikan ponsel pada anak ibarat pedang bermata dua. di satu sisi, ia mendukung komunikasi, keamanan, dan pendidikan.
namun, di sisi lain, ada risiko kecanduan, paparan konten berbahaya, hingga menurunnya interaksi sosial.
kunci utamanya ada di orang tua: bagaimana mereka mengarahkan, membatasi, sekaligus mendampingi penggunaan ponsel.
dengan pengawasan tepat, dampak positif bisa dimaksimalkan, sementara sisi negatif dapat ditekan seminimal mungkin.