Tren Penipuan WhatsApp 2025: Modus Kian Canggih, Masyarakat Diminta Waspada
Aplikasi WhatsApp, yang selama ini jadi sarana komunikasi sehari-hari, justru semakin sering disalahgunakan untuk aksi penipuan dengan berbagai modus baru yang merugikan masyarakat.-Foto: IST-
Seorang nasabah mengaku hampir tertipu oleh pesan palsu terkait perubahan biaya transfer. “Kalau ragu, lebih baik hubungi bank langsung,” ujarnya.
Ancaman VCS dan Quishing
Modus lain yang mengincar korban adalah undangan VCS (video call sex). Setelah jebakan dijalankan, korban kerap diancam pemerasan.
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menegaskan, “Itu murni pemerasan. Jangan panik, segera minta bantuan orang yang paham teknologi.”
Yang terbaru, penipuan WhatsApp masuk ke ranah quishing, gabungan phishing dengan QR code.
Korban diarahkan memindai kode QR palsu, lalu diarahkan ke situs berbahaya. Dari sana, pelaku bisa mencuri login, data aplikasi, hingga rekening digital korban.
Cara Melindungi Diri
Untuk menghindari jebakan ini, pakar menyarankan beberapa langkah:
-
Jangan pernah mengunduh file APK dari sumber tak jelas.
-
Abaikan QR code yang mencurigakan, apalagi dengan pesan ancaman.
-
Aktifkan autentikasi dua faktor di akun WhatsApp.
-
Biasakan keluar dari perangkat yang tidak lagi digunakan.
Penipuan WhatsApp 2025 membuktikan satu hal: penjahat siber tidak pernah berhenti mencari celah.
Karena itu, kewaspadaan pengguna menjadi benteng utama. Informasi ini penting dibagikan kepada keluarga dan teman, sebab semua orang—tanpa memandang usia atau profesi—bisa menjadi target berikutnya.
