PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Menekuni hobby tak melulu untuk kesenangan, tapi orang-orang yang kreatif menjadikannya sumber cuan atau pendapatan baru.

Demikianlah inisiatif warga Jl Letnan Simanjuntak, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning. Bermula dari 3 orang yang belajar dari Youtube lalu kompak menganyam tali jali menjadi produk kerajinan, kini sudah memiliki 20 orang anggota.

Mereka berasal dari Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat, bersama ibu-ibu kader PKK dan posyandu. “Baik secara mandiri maupun bersama-sama, ibu-ibu di kampung ini meluangkan waktu membuat kerajinan anyaman tali jali berbagai bentuk,” ujar Sekcam Kemuning, Supriadi didampingi Ketua Pelaksana, Yulia Puspanita saat menerima kunjungan Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif Ke-VI Tahun 2025, Senin (25/8).

Tali jali dibuat berbagai macam produk, seperti keranjang buah-buahan, sayuran, air minum kemasan, aneka keripik, tas anyaman tempat HP, tenong, mix rajut, serta aksesoris gantungan kunci. Hanya memang produksinya masih sangat tergantung pada pemesanan konsumen, selain menjualnya lewat pameran atau bazar juga media sosial dengan harga yang murah mulai Rp50 ribu per pcs.

“Kami harap kreativitas masyarakat ini bisa terus berjalan sehingga hasil kerajinan mampu menambah perekonomian keluarga,” lanjutnya. Selain memproduksi anyaman, Kampung Anyaman Tali Jali juga punya kegiatan lain, seperti ada pembuatan aksesosir, sarana olahraga KJS, kegiatan posyandu dan posbindu, serta usaha kuliner.

BACA JUGA:Souvenir Anyaman Palembang Raih Penghargaan Souvenir Terbaik di Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2024

BACA JUGA:Patenkan Tampah Berbahan Lidi Daun Nipah, Kampung Wisata Anyaman di Palembang

Camat Kemuning, Dr Amiruddin Sandy SSTP MSi mengatakan kerajinan masyarakat ini sangat luar biasa. "Mudah-mudahan kreasi tali jali ini makin populer setelah keikutsertaan pada lomba kampung kreatif ini. Kami mohon juga kepada dinas terkait dapat memberikan pembinaan dan memajukan kerajinan tangan masyarakat ini," ungkapnya. 

Ketua Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif Ke-VI Tahun 2025, RM Ali Hanafiah meminta setiap kampung kreatif bisa terus aktif melakukan kegiatannya, tidak hanya pada saat lomba saja. “Karena kreativitas ini akan membuat masyarakat menjadi lebih berdaya dan menghasilkan pendapatan tambahan. Semakin banyak produksinya, kita ingin kampung ini pun dapat dikenal dan menjadi sentra souvenir baru di Kota Palembang,” ujarnya.

Kuncinya tentu konsistensi dan inovasi produk agar dicari masyarakat, terutama wisatawan yang menginginkan cendramata khas Palembang. Turut menilai Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sulaiman Amin diwakili Kabid Ekonomi Kreatif, Maulidia Wahyuni, Kabid Destinasi Disbudpar Sumsel, Vita Sandra, Wakil Rektor UMP, Prof Dr Sri Rahayu, Sekjen Komite Ekonomi Kreatif Yudi Suhairi, Dosen ITB Dr Muh Juliansyah Putra, dan perwakilan media Sumatera Ekspres.