Dampak Negatif Menunggak Pajak Kendaraan Bermotor, Rugi Individu hingga Daerah
Jangan remehkan pajak kendaraan! Telat bayar bukan cuma kena denda, tapi juga bikin kendaraan terancam bodong. Yuk, taat pajak demi kenyamanan dan pembangunan daerah! Foto:Illustrasi--
BACA JUGA:Polres Mura Gelar Binluh, Dorong Petani Jagung Wujudkan Swasembada Pangan
BACA JUGA:9 Rekomendasi Ponsel Infinix dengan Kamera Andal dan Layar AMOLED di Harga 2 Jutaan
3. Nilai Jual Kendaraan Merosot
Bagi yang ingin menjual kendaraan, tunggakan pajak menjadi batu sandungan. Calon pembeli biasanya enggan menanggung biaya tambahan.
Dampaknya, harga jual kendaraan pun jatuh, jauh lebih rendah dibanding kendaraan dengan status pajak aktif.
4. Pembangunan Daerah Terhambat
Pajak kendaraan bermotor menyumbang besar bagi kas daerah. Jika banyak pemilik kendaraan menunggak, pendapatan daerah otomatis berkurang.
Hal ini berdampak pada terhambatnya pembangunan jalan, fasilitas umum, hingga pelayanan publik.
BACA JUGA:KUR Bank Mandiri Rp150 Juta, Solusi Modal Usaha Tanpa Agunan
BACA JUGA:Inilah 9 Motor Honda Terbaik 2025 yang Jadi Incaran Para Biker
Dengan kata lain, menunggak pajak berarti ikut memperlambat pembangunan daerah sendiri.
5. Risiko Hukum dan Sanksi Sosial
Selain denda administratif, menunggak pajak juga berpotensi menimbulkan masalah hukum. Mulai dari risiko ditilang, penahanan kendaraan, hingga penghapusan data registrasi.
Tak hanya itu, masyarakat sekitar pun bisa memberikan penilaian negatif, menganggap penunggak pajak sebagai pihak yang tidak bertanggung jawab.
6. Rasa Tidak Nyaman saat Berkendara
Banyak pemilik kendaraan yang was-was setiap kali ada razia karena sadar pajaknya menunggak. Rasa cemas ini membuat perjalanan tidak nyaman.
BACA JUGA:Harga Motor Honda di Sumatera Selatan Agustus 2025: Dari Matic, Cub hingga Sport
BACA JUGA:Momentum Hari Juang Polri, Polres OKI Gelar Upacara Peringatan Sejarah Pengabdian
Sebaliknya, mereka yang taat pajak dapat berkendara lebih tenang tanpa dihantui ketakutan ditilang.
