Ancaman PHK Mengintai, Pakar Ekonomi Ungkap 5 Jurus Lindungi Gaji dan Tabungan dari Resesi

Reporter: Andika |

Editor: Irwansyah |

Rabu , 06 Aug 2025 - 16:27

Gelombang PHK Mengintai, Siapkan Diri Sekarang! Lima langkah cerdas dari pakar ekonomi ini bisa jadi penyelamat gaji dan tabunganmu di tengah ancaman resesi. Mulai dari diversifikasi pendapatan hingga upgrade skill. Foto:Illustrasi--

SUMATERAEKSPRES.ID – Ketidakpastian ekonomi global kini kian terasa di tanah air. Suku bunga tinggi yang dipertahankan oleh bank-bank sentral untuk menjinakkan inflasi ternyata menyisakan dampak lain perlambatan ekonomi yang mengintai dunia usaha.

Rekrutmen dibekukan, ekspansi ditunda, dan aroma gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pun kian menyengat.

Laporan pertumbuhan ekonomi terbaru menunjukkan sinyal perlambatan yang nyata di berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, jasa, hingga perdagangan.

Seiring menurunnya daya beli masyarakat, risiko meningkatnya pengangguran menjadi lebih nyata.

Pakar ekonomi dari Lembaga Riset Nasional menilai bahwa saat ini bukan hanya korporasi besar yang terancam, tapi juga pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang berjuang menjaga likuiditas.

“PHK bukan lagi bayangan, tapi potensi nyata. Banyak perusahaan mulai goyah akibat tekanan biaya operasional yang meningkat dan pendapatan yang melemah,” ungkap seorang pakar ekonomi dalam forum diskusi daring pekan lalu.

Dalam forum tersebut, sang pakar membeberkan lima langkah strategis yang diyakini mampu menjadi benteng perlindungan bagi para pekerja dari badai resesi dan ancaman PHK.

Strategi ini dapat segera diterapkan, mulai dari hari ini, untuk memperkuat ketahanan keuangan pribadi.

1. Diversifikasi Pendapatan: Jangan Gantungkan Hidup pada Satu Gaji

Mengandalkan satu sumber pendapatan ibarat berjalan di tali tanpa jaring pengaman. Ketika gaji utama terganggu, semua kebutuhan ikut terguncang.

Maka, langkah pertama yang disarankan adalah membuka keran pendapatan tambahan.

ancaman phk mengintai, pakar ekonomi ungkap 5 jurus lindungi gaji dan tabungan dari resesi                            sumateraekspres.id – ketidakpastian ekonomi global kini kian terasa di tanah air. suku bunga tinggi yang dipertahankan oleh bank-bank sentral untuk menjinakkan inflasi ternyata menyisakan dampak lain perlambatan ekonomi yang mengintai dunia usaha.
rekrutmen dibekukan, ekspansi ditunda, dan aroma gelombang pemutusan hubungan kerja (phk) pun kian menyengat.
laporan pertumbuhan ekonomi terbaru menunjukkan sinyal perlambatan yang nyata di berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, jasa, hingga perdagangan.
seiring menurunnya daya beli masyarakat, risiko meningkatnya pengangguran menjadi lebih nyata.
baca juga:wuling binguo ev, meredefinisi mobil listrik terjangkau dengan interior mewah dan performa mengesankan
baca juga:polres lahat kawal ketat aksi warga tanjung aur menuju pt. sms, konflik agraria jadi sorotan
pakar ekonomi dari lembaga riset nasional menilai bahwa saat ini bukan hanya korporasi besar yang terancam, tapi juga pelaku usaha kecil dan menengah (umkm) yang berjuang menjaga likuiditas.
“phk bukan lagi bayangan, tapi potensi nyata. banyak perusahaan mulai goyah akibat tekanan biaya operasional yang meningkat dan pendapatan yang melemah,” ungkap seorang pakar ekonomi dalam forum diskusi daring pekan lalu.
dalam forum tersebut, sang pakar membeberkan lima langkah strategis yang diyakini mampu menjadi benteng perlindungan bagi para pekerja dari badai resesi dan ancaman phk.
strategi ini dapat segera diterapkan, mulai dari hari ini, untuk memperkuat ketahanan keuangan pribadi.
baca juga:kejari lahat ungkap kasus dana hibah koni, rp250 juta uang negara berhasil diselamatkan
baca juga:nasabah bri kayuagung raih hadiah mobil br-v, pimpinan ajak masyarakat aktif menabung
1. diversifikasi pendapatan: jangan gantungkan hidup pada satu gaji
mengandalkan satu sumber pendapatan ibarat berjalan di tali tanpa jaring pengaman. ketika gaji utama terganggu, semua kebutuhan ikut terguncang.
maka, langkah pertama yang disarankan adalah membuka keran pendapatan tambahan.
pekerjaan paruh waktu, proyek freelance, hingga bisnis daring berskala kecil bisa menjadi solusi.
selain menambah penghasilan, diversifikasi ini juga membuka kesempatan membangun jejaring baru dan meningkatkan kemampuan diri.
baca juga:psda sumsel dukung penuh festival panjat pinang 80 pohon hut ri ke-80 di jakabaring
baca juga:10 jurusan kuliah yang paling rentan tergusur ai, lulusan banyak menyesal
2. perkuat dana darurat: tabungan bukan sekadar simpanan
dana darurat adalah pelampung terbaik saat badai ekonomi datang. idealnya, simpanan ini mencakup tiga hingga enam bulan biaya hidup.
sayangnya, banyak pekerja masih mengabaikan pentingnya tabungan cadangan ini.
disarankan untuk rutin menyisihkan minimal 10% dari pendapatan setiap bulan, disimpan dalam rekening terpisah yang tidak mudah diakses.
autodebet bisa menjadi solusi praktis untuk menjaga konsistensi menabung.
3. audit pengeluaran: bedakan kebutuhan dan keinginan
dalam kondisi ekonomi tak menentu, efisiensi menjadi kunci. melakukan audit pengeluaran secara berkala membantu mengidentifikasi pos-pos biaya yang bisa ditekan tanpa mengorbankan kualitas hidup.
langganan digital tak terpakai, paket data berlebih, hingga pengeluaran lifestyle perlu ditinjau ulang.
baca juga:polsek muara lakitan tanamkan semangat nasionalisme lewat pembagian 250 bendera merah putih
baca juga:bri dukung realisasi program 3 juta rumah dengan tambahan kuota flpp 25 ribu unit
fokuskan dana untuk kebutuhan esensial seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal. tunda pembelian barang mewah hingga situasi membaik.
4. investasi aman: hindari risiko besar di tengah gejolak
resesi bukan waktu terbaik untuk berspekulasi. instrumen investasi yang stabil dan mudah dicairkan menjadi pilihan utama.
reksa dana pasar uang, emas digital, atau obligasi korporasi yang memiliki peringkat baik dapat menjadi andalan.
sebisa mungkin, batasi eksposur terhadap instrumen berisiko tinggi tidak lebih dari 20% dari total dana investasi. diversifikasi portofolio juga penting agar risiko tersebar merata.
5. tingkatkan keterampilan dan jaringan: investasi pada diri sendiri
di tengah ketidakpastian, keterampilan adalah senjata. kuasai keahlian baru seperti digital marketing, desain grafis, pemrograman, atau bahasa asing. sertifikasi profesional juga menambah nilai jual di mata perusahaan.
jangan abaikan pentingnya jaringan. bergabunglah dengan komunitas profesional, grup industri, dan forum daring. dari sanalah informasi peluang kerja dan kolaborasi sering bermunculan.
baca juga:warga binaan lapas perempuan palembang unjuk bakat di panggung fashion sriwijaya expo 2025
baca juga:remaja 16 tahun tewas tenggelam di kolam waituki, warga prabumulih geger
persiapan hari ini menentukan stabilitas esok
lima langkah di atas bukan hanya solusi sementara, tapi juga investasi jangka panjang untuk ketahanan finansial. disiplin dan konsistensi adalah kunci.
jangan tunggu krisis mengetuk pintu rumah, mulailah menyusun strategi dari sekarang.
bagikan langkah-langkah ini pada kolega dan keluarga, agar semua bisa lebih siap menghadapi badai ekonomi bersama-sama.