10 Jurusan Kuliah yang Paling Rentan Tergusur AI, Lulusan Banyak Menyesal

Reporter: Nisa |

Editor: Irwansyah |

Rabu , 06 Aug 2025 - 15:31

AI semakin canggih, manusia harus semakin adaptif. Inilah 10 jurusan yang paling rentan tergilas oleh gelombang otomatisasi! Foto:Illustrasi--

10. Seni Rupa

Lulusan seni rupa menghadapi tantangan ganda: keterbatasan pasar kerja dan tekanan dari karya AI. Tanpa koneksi atau kemampuan bisnis, banyak lulusan terjebak dalam ketidakpastian.

Tingkat pengangguran di kalangan ini bahkan menyentuh angka 7%, dengan gaji tahunan sekitar US$ 74.000.

Harapan: Adaptasi atau Tergerus

Meskipun kecerdasan buatan mampu menggantikan tugas-tugas repetitif, peran manusia masih sangat dibutuhkan dalam hal kreativitas, empati, dan inovasi.

Oleh karena itu, lulusan dari jurusan-jurusan tersebut dituntut untuk terus meningkatkan keterampilan mereka dan membuka diri terhadap tren teknologi.

Dunia kerja masa depan tidak untuk ditakuti, melainkan dipahami dan direspons secara adaptif. Mereka yang mampu bertransformasi bersama teknologi, akan tetap relevan dan bahkan berjaya.

10 jurusan kuliah yang paling rentan tergusur ai, lulusan banyak menyesal                            sumateraekspres.id – perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/ai) yang melesat pesat kini tak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga mengancam stabilitas pekerjaan bagi sejumlah lulusan perguruan tinggi.
mampu meniru bahkan melampaui kecerdasan manusia dalam banyak aspek, ai menjelma menjadi tantangan nyata bagi lulusan dari berbagai jurusan.
ai kini tak hanya menggantikan pekerjaan manual, tetapi juga menyasar ranah yang selama ini dianggap eksklusif bagi manusia seperti penulisan, desain, hingga analisis strategis.
di tengah kemajuan itu, para lulusan dari beberapa jurusan mulai merasa gundah dan menyesal karena prospek kerja yang semakin menyempit.
baca juga:polsek muara lakitan tanamkan semangat nasionalisme lewat pembagian 250 bendera merah putih
baca juga:bri dukung realisasi program 3 juta rumah dengan tambahan kuota flpp 25 ribu unit
berikut 10 jurusan kuliah yang paling terdampak dan berisiko tergilas gelombang otomatisasi ai:
1. administrasi
bidang administrasi menjadi salah satu yang paling rentan tergantikan ai.
beragam tools seperti jasper ai, fireflies, hingga murf ai sudah mampu menjadwalkan pertemuan, mengelola arsip, hingga menyusun laporan tanpa campur tangan manusia.
efisiensi tinggi dan biaya rendah membuat perusahaan lebih memilih teknologi.
2. teknologi informasi
ironis, namun faktanya banyak pekerjaan di bidang ti seperti coding dan pengembangan sistem kini disokong ai seperti github copilot dan tabnine.
ai bahkan bisa menulis ulang kode, memeriksa bug, hingga merancang sistem mandiri. lulusan it yang tak beradaptasi terancam tersingkir.
baca juga:warga binaan lapas perempuan palembang unjuk bakat di panggung fashion sriwijaya expo 2025
baca juga:remaja 16 tahun tewas tenggelam di kolam waituki, warga prabumulih geger
3. bahasa dan linguistik
pekerjaan penerjemah, editor, hingga penulis konten kini dilibas teknologi seperti deepl, grammarly, dan google translate.
tak hanya menerjemahkan, ai juga mampu memperbaiki tata bahasa dan menyelaraskan gaya penulisan sesuai konteks.
4. teknik sipil dan industri
meski masih membutuhkan keterlibatan manusia, ai seperti civils ai dan airworks kini memudahkan analisis struktur, prediksi risiko, hingga pemantauan proyek konstruksi.
adaptasi dan kolaborasi dengan teknologi menjadi solusi bertahan.
baca juga:santri putri dilaporkan hilang, terakhir terlacak di wilayah sako palembang
baca juga:pagar alam hingga oku selatan, ini daftar daerah penghasil kopi terbesar di sumsel
5. pemasaran
ai telah merevolusi dunia pemasaran. tools seperti albert ai dan marketing blocks ai bisa memetakan tren konsumen, membuat strategi pemasaran, bahkan menulis copywriting iklan dengan daya tarik tinggi. kompetensi manual perlahan kehilangan tempat.
6. akuntansi
akuntansi sebagai profesi juga makin terdampak. ai seperti vic.ai dan booke ai mampu mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangan dalam waktu singkat dan dengan akurasi tinggi, menyaingi kerja akuntan tradisional.
7. ilmu komunikasi
jurusan ini kini menghadapi pukulan telak. ai seperti chatgpt, bard, dan jasper ai mampu menulis berita, membuat konten media sosial, hingga menyusun strategi komunikasi digital.
kreativitas yang dulunya jadi keunggulan manusia kini ditiru mesin.
baca juga:perkuat komitmen pendidikan, dr ratu tenny dan bupati enos kawal ketat pip di oku timur
baca juga:236 siswa sdn 75 palembang terima bantuan pip, warga diimbau jangan gunakan untuk judi online
8. desain grafis
kemampuan ai visual seperti midjourney, dall-e, dan galileo ai untuk menghasilkan karya visual dari input teks telah memangkas proses kreatif desain secara drastis.
tak perlu lagi waktu berjam-jam di depan layar—ai bekerja dalam hitungan menit.
9. teknik
meskipun tak sepenuhnya tergantikan, banyak aspek dalam dunia teknik kini dipermudah oleh ai.
tools seperti indus ai dan dusty robotics mampu membantu pemodelan, simulasi, dan eksekusi lapangan, mengurangi kebutuhan akan teknisi konvensional.
baca juga:4.257 honorer oku timur gagal pppk, ini langkah pemkab menyikapinya
baca juga:dr didi resmi nahkodai koni oku timur, target masuk 10 besar porprov xv sumsel
10. seni rupa
lulusan seni rupa menghadapi tantangan ganda: keterbatasan pasar kerja dan tekanan dari karya ai. tanpa koneksi atau kemampuan bisnis, banyak lulusan terjebak dalam ketidakpastian.
tingkat pengangguran di kalangan ini bahkan menyentuh angka 7%, dengan gaji tahunan sekitar us$ 74.000.
harapan: adaptasi atau tergerus
meskipun kecerdasan buatan mampu menggantikan tugas-tugas repetitif, peran manusia masih sangat dibutuhkan dalam hal kreativitas, empati, dan inovasi.
oleh karena itu, lulusan dari jurusan-jurusan tersebut dituntut untuk terus meningkatkan keterampilan mereka dan membuka diri terhadap tren teknologi.
baca juga:bmw ix: sang penjelajah masa depan yang menyatukan kemewahan, inovasi, dan kepedulian lingkungan
baca juga:vivo y28: raja baru entry-level, kualitas tinggi harga bersahabat
dunia kerja masa depan tidak untuk ditakuti, melainkan dipahami dan direspons secara adaptif. mereka yang mampu bertransformasi bersama teknologi, akan tetap relevan dan bahkan berjaya.