Jerat Psikologis PayLater, Algoritma yang Menggiring Anda Berutang, Bahkan untuk Hal Sepele
Di balik kemudahan PayLater, tersembunyi jebakan algoritma yang menyasar kelemahan psikologis Anda. Utang kecil, efek besar. Foto:Ist--
Lingkungan pertemanan yang hedonis dan paparan media sosial yang memamerkan gaya hidup glamor turut membentuk persepsi bahwa konsumsi adalah bentuk pencapaian.
Seseorang yang tidak mampu mengikuti arus ini akan merasa tertinggal dan akhirnya memaksakan diri lewat utang.
BACA JUGA:Satlantas Prabumulih Tebar Semangat Merah Putih Lewat Aksi Humanis di Jalan Raya
BACA JUGA:ExxonMobil Perluas Layanan MACHINEXT, Genjot Efisiensi Industri di Batam dan Jabodetabek
Stigma dan Diam-Diam Terjebak
Alih-alih mencari bantuan saat mulai kesulitan finansial, banyak orang justru memilih menutupi masalahnya demi menghindari stigma.
Padahal, tanpa penanganan, utang kecil dari pembelian sepele bisa berkembang menjadi beban besar yang menekan psikologis.
Optimisme Palsu: Bisa Bayar Nanti? Belum Tentu!
Kepercayaan berlebihan terhadap kemampuan membayar kembali juga menjadi jebakan yang sering kali diabaikan.
Seseorang merasa mampu melunasi di akhir bulan, padahal pemasukan tidak selalu sejalan dengan pengeluaran.
Akhirnya, gali lubang tutup lubang pun terjadi—bahkan dengan menggunakan fitur PayLater lain sebagai solusi sementara.
BACA JUGA:Bupati OKI Semarakkan Hari Anak Nasional dengan Senam Bersama dan Pembagian Susu
BACA JUGA:Mengenal Tugas dan Peran Kru dalam Lomba Perahu Bidar Palembang
Efek Domino: Utang, Stres, hingga Gangguan Mental
Akumulasi utang kecil yang dibiarkan tanpa kontrol dapat menimbulkan stres berat, kecemasan, hingga depresi.
Gangguan psikologis ini justru membuat pengambilan keputusan finansial menjadi semakin buruk—sebuah lingkaran setan yang merusak secara diam-diam.
Kesadaran Adalah Kunci
Memahami bagaimana algoritma dan psikologi saling berkolaborasi dalam menciptakan kebiasaan konsumtif adalah langkah awal untuk membebaskan diri dari jerat PayLater.
BACA JUGA:BRI Kembali Catat Prestasi di Kancah ASEAN lewat Penghargaan Tata Kelola Terbaik
