Waspada dalam Tren! Ini Fakta Ilmiah dan Kesalahan Umum Konsumsi Cuka Apel, Kata Ahli Gizi
Cuka apel bukan obat sakti! Ahli gizi bongkar fakta mengejutkan di balik tren cuka apel. Ternyata, salah cara minum bisa merusak lambung dan gigi! Foto:Net--
SUMATERAEKSPRES.ID – Popularitas cuka apel sebagai bagian dari gaya hidup sehat terus meningkat, namun tak sedikit yang mengonsumsinya tanpa memahami efek sampingnya.
Meski dikenal sebagai bahan alami serbaguna, para ahli gizi memperingatkan bahwa konsumsi cuka apel tanpa panduan bisa merugikan kesehatan, khususnya lambung dan gigi.
Cuka apel adalah hasil fermentasi sari buah apel yang menghasilkan senyawa utama bernama asam asetat. Selain itu, cairan ini juga mengandung antioksidan, probiotik, serta sejumlah enzim.
Produk yang belum dipasteurisasi, terutama yang masih mengandung endapan mother, dianggap memiliki manfaat lebih tinggi bagi tubuh.
Meski demikian, konsumsi cuka apel tanpa kontrol dapat menimbulkan dampak negatif yang serius.
Fakta vs Mitos: Menelaah Klaim Manfaat Cuka Apel
Cuka apel sering diklaim mampu membantu penurunan berat badan, detoksifikasi, hingga menyembuhkan masalah kulit.
Berikut ini adalah beberapa fakta ilmiah dan mitos seputar manfaat cuka apel yang telah dikaji ahli gizi:
Fakta yang Didukung Penelitian
- Mengatur gula darah: Asam asetat diketahui mampu memperlambat pengosongan lambung, sehingga menurunkan lonjakan glukosa pascamakan. Ini berguna bagi penderita prediabetes.
- Membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah: Penelitian pada hewan menunjukkan penurunan kadar LDL dan tekanan darah, meski penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.
- Memperpanjang rasa kenyang: Cuka apel dapat memperlambat pencernaan, sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama—meski ini bukan solusi utama untuk diet.
BACA JUGA:Pesan Joncik Kepada Koni, Jangan Masuk Peringkat 3 Besar Dari Bawah
BACA JUGA:Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Muba, Sinergi TNI dan Pemkab Ditekankan, Karhutla Jadi Sorotan
