Tak Tergantikan oleh AI: 7 Jurusan Ini Justru Semakin Diminati di Era Teknologi
Berikut ini 7 jurusan kuliah yang dinilai tahan terhadap disrupsi AI dan terus dicari dalam pasar kerja masa depan.-Foto: Sumateraekspres.id-
AI bisa menerjemahkan bahasa, tetapi memahami ironi, metafora, atau nilai estetika dalam teks masih menjadi tantangan.
Jurusan Sastra dan Linguistik mendidik mahasiswa untuk berpikir kritis, memahami konteks budaya, dan menguasai komunikasi yang dalam. Lulusan jurusan ini juga dibutuhkan dalam teknologi bahasa seperti NLP (Natural Language Processing).
BACA JUGA:Hati-Hati! 5 Jurusan Kuliah Populer Ini Diprediksi Bikin Lulusannya Jadi Pengangguran pada 2030
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah 2025 Paling Diburu Dunia Kerja di Era Kecerdasan Buatan
4. Pendidikan: Mendidik Manusia, Bukan Sekadar Memberi Materi
Meski teknologi mampu menyampaikan materi pelajaran, peran guru dalam membentuk karakter dan nilai kemanusiaan tak tergantikan.
Jurusan Pendidikan melahirkan tenaga pendidik yang tak hanya menguasai materi, tapi juga memiliki empati dan kepekaan sosial. Guru masa depan akan dituntut untuk memadukan teknologi dengan pendekatan emosional.
5. Ilmu Komunikasi: Narasi Kuat di Era Informasi
Komunikasi adalah fondasi penting dalam kehidupan sosial dan profesional.
Lulusan Ilmu Komunikasi menguasai keterampilan menyampaikan pesan, memahami perilaku publik, hingga membangun citra dan relasi.
Di era maraknya hoaks dan overload informasi, profesi seperti PR, jurnalis, dan content strategist justru semakin dibutuhkan.
6. Antropologi dan Sosiologi: Membaca Masyarakat di Balik Data
Memahami struktur sosial dan budaya memerlukan observasi mendalam dan intuisi.
Antropolog dan sosiolog dilatih untuk menafsirkan perubahan sosial, perilaku konsumen, dan dinamika kelompok—sesuatu yang belum bisa dilakukan oleh mesin secara penuh. Lulusan jurusan ini banyak dibutuhkan di LSM, lembaga riset, dan perusahaan multinasional.
7. Seni dan Musik: Ekspresi Jiwa yang Tak Bisa Ditiru AI
AI memang bisa menciptakan lagu atau lukisan, tapi seni sejati lahir dari pengalaman batin, emosi, dan intuisi manusia.
Jurusan seni seperti Musik, Teater, Film, atau Seni Rupa tetap dibutuhkan di industri hiburan, pendidikan, dan budaya. Seniman dan kreator adalah pionir yang menjaga nilai-nilai manusia di tengah arus digitalisasi.
Manusia Masih Memegang Kendali
Kecanggihan AI tak bisa menggantikan seluruh peran manusia. Aspek seperti empati, imajinasi, dan intuisi tetap menjadi kekuatan utama.
Oleh karena itu, jurusan yang mengasah sisi kemanusiaan tetap menjadi pilihan strategis dalam menghadapi masa depan yang serba digital.
