Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Gaji Fantastis hingga Rp 15 Miliar, Ini 5 Profesi di Era AI yang Paling Diburu dan Bergaji Tinggi

Di tengah gelombang revolusi digital, profesi berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi bintang baru dalam dunia kerja.-freepik-

Konsultan AI bertugas memberi strategi pemanfaatan AI bagi perusahaan. Gaji rata-rata per tahun berada di angka US$ 113.566 (sekitar Rp 1,9 miliar), sementara level senior bisa mengantongi hingga Rp 2,4 miliar.

BACA JUGA:Jurusan AI Jadi Magnet Baru di Dunia Pendidikan, Lulusannya Jadi Rebutan Perusahaan Teknologi Global

3. AI Researcher

Berfokus pada penelitian dan pengembangan model baru, seorang peneliti AI bisa mendapatkan gaji antara US$ 113.102 – US$ 154.000 (sekitar Rp 1,9 – 2,5 miliar).

4. AI Trainer

Mereka melatih model AI menggunakan data relevan. Meski memiliki rata-rata gaji lebih rendah, yakni US$ 64.984 (sekitar Rp 1 miliar), posisi ini tetap menjanjikan, terutama untuk senior dengan penghasilan hingga Rp 1,5 miliar.

5. AI Product Manager

Bertanggung jawab atas pengembangan produk berbasis AI, profesi ini menghasilkan rata-rata US$ 103.178 atau Rp 1,7 miliar, dengan potensi gaji tertinggi menyentuh US$ 175.000 atau Rp 2,9 miliar.

Gaji Bisa Tembus Rp 15 Miliar per Tahun

Dalam sejumlah kasus tertentu, terutama untuk posisi strategis di perusahaan raksasa seperti Amazon, Meta, dan Netflix, gaji bisa melonjak hingga US$ 900.000 atau sekitar Rp 15 miliar per tahun. Ini menjadi indikator bahwa nilai keahlian AI benar-benar dihargai mahal di pasar global.

LinkedIn bahkan menempatkan tiga profesi—AI engineer, AI consultant, dan AI researcher—dalam laporan "Jobs on the Rise" untuk tahun 2022–2024, menunjukkan lonjakan permintaan yang konsisten dari berbagai sektor.

Menariknya, banyak dari profesi ini kini menawarkan sistem kerja jarak jauh, menambah daya tarik bagi para profesional yang menginginkan fleksibilitas dan keseimbangan kerja-hidup.

Bukan Gelar, Tapi Skill yang Dicari

Meski latar belakang pendidikan masih dianggap penting, perusahaan kini lebih menitikberatkan pada keterampilan teknis. Keahlian seperti coding, pengembangan perangkat lunak, dan dokumentasi teknis menjadi nilai jual utama.

Dengan permintaan yang terus tumbuh, inilah saatnya bagi para talenta digital untuk membekali diri dan mengincar karier dengan gaji selangit di dunia AI.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan