Jadi Tangguh Sejak Dini, 7 Sikap yang Harus Dimiliki Anak agar Tak Mudah Dibully

Reporter: Wira |

Editor: Irwansyah |

Selasa , 15 Jul 2025 - 17:51

Bukan cuma dijaga, anak harus dibentuk jadi pribadi tangguh agar tak mudah jadi korban bullying. Foto:Meta AI--

SUMATERAEKSPRES.ID - Bullying bukan sekadar masalah sosial di lingkungan sekolah, tapi ia adalah luka yang bisa membekas hingga dewasa.

Namun, anak-anak bukan tanpa perlindungan. Selain peran orang tua dan lingkungan, anak-anak perlu dibekali sikap mental dan karakter kuat untuk melindungi diri mereka.

Berikut ini adalah beberapa sikap penting yang dapat membuat anak lebih tangguh, dihormati, dan tidak mudah menjadi korban bullying:

1. Percaya Diri tanpa Sombong

Anak yang tahu nilai dirinya akan sulit dijatuhkan.

Kepercayaan diri bukan berarti merasa lebih hebat dari orang lain, tapi sadar bahwa dirinya berharga.

Anak yang tampil percaya diri biasanya membuat pelaku bully berpikir dua kali karena mereka tidak menunjukkan rasa takut atau lemah.

Latih dengan pujian yang realistis dan beri anak kesempatan memimpin dalam kelompok kecil.

2. Berani Bicara dan Menolak

Sikap tegas itu penting.

Anak harus belajar berkata "tidak" dengan jelas saat ada yang melecehkan, mencaci, atau memaksa melakukan hal tak pantas.

Ini bisa dimulai dari latihan berpendapat di rumah tanpa takut disalahkan.

Ajarkan kalimat-kalimat tegas yang bisa digunakan saat dibully, seperti “Aku tidak suka kamu berkata seperti itu.”

jadi tangguh sejak dini, 7 sikap yang harus dimiliki anak agar tak mudah dibully                            sumateraekspres.id - bullying bukan sekadar masalah sosial di lingkungan sekolah, tapi ia adalah luka yang bisa membekas hingga dewasa. 
namun, anak-anak bukan tanpa perlindungan. selain peran orang tua dan lingkungan, anak-anak perlu dibekali sikap mental dan karakter kuat untuk melindungi diri mereka. 
berikut ini adalah beberapa sikap penting yang dapat membuat anak lebih tangguh, dihormati, dan tidak mudah menjadi korban bullying:
1. percaya diri tanpa sombong
anak yang tahu nilai dirinya akan sulit dijatuhkan.
kepercayaan diri bukan berarti merasa lebih hebat dari orang lain, tapi sadar bahwa dirinya berharga. 
anak yang tampil percaya diri biasanya membuat pelaku bully berpikir dua kali karena mereka tidak menunjukkan rasa takut atau lemah.
baca juga:bersiap, palembang bakal helat dua event multinasional, begini persiapannya
baca juga:setelah ikan lele, rutan palembang panen kacang panjang dan kangkung hasil dari wbp
latih dengan pujian yang realistis dan beri anak kesempatan memimpin dalam kelompok kecil.
2. berani bicara dan menolak
sikap tegas itu penting. 
anak harus belajar berkata "tidak" dengan jelas saat ada yang melecehkan, mencaci, atau memaksa melakukan hal tak pantas. 
ini bisa dimulai dari latihan berpendapat di rumah tanpa takut disalahkan.
ajarkan kalimat-kalimat tegas yang bisa digunakan saat dibully, seperti “aku tidak suka kamu berkata seperti itu.”
baca juga:setelah ikan lele, rutan palembang panen kacang panjang dan kangkung hasil dari wbp
baca juga:terima aduan pipa bocor, petugas perumda tirta musi gercep langsung lakukan perbaikan
3. empati terhadap teman
anak yang punya empati cenderung punya banyak teman. semakin banyak jaringan pertemanan sehat, semakin kecil kemungkinan anak menjadi sasaran bully. 
anak yang peduli pada orang lain juga lebih mudah mendapat perlindungan sosial dari kelompoknya.
latih empati dengan menanyakan, “bagaimana perasaan temanmu kalau itu terjadi padanya?”
baca juga:miskin kesadaran pengelolaan, ratusan anak sungai di palembang terancam punah, ini alasannya 
baca juga:butuh dana mendesak? begini cara pinjam saldo dana rp50 ribu tanpa ktp lewat fitur dana instan
4. ajari anak untuk mandiri dan punya prinsip
anak yang punya prinsip hidup dan tidak mudah terbawa arus akan terlihat kuat secara mental. 
bully sering mencari anak yang terlihat bingung, tidak punya arah, atau terlalu bergantung pada orang lain.
ajak anak kita berdiskusi santai tentang nilai-nilai seperti kejujuran, kesetiaan, dan keberanian.
5. mau cerita dan tidak menyimpan masalah sendiri
salah satu cara bully terus beraksi adalah karena korban diam. 
ajari anak untuk tidak malu atau takut menceritakan kejadian buruk, baik ke guru maupun orang tua. ini bukan “mengadu”, tapi upaya melindungi diri.
baca juga:teliti lpr pada tikus hantarkan dr dr adelien raih gelar doktor sains medis fk unsri
baca juga:bri catat portofolio sustainable finance terbesar di indonesia, tembus rp796 triliun bukti komitmen esg
bangun komunikasi dua arah yang terbuka di rumah. jadilah pendengar yang tidak cepat menghakimi.
6. pintar mengelola emosi
anak yang mampu mengendalikan amarah, rasa sedih, dan kecewa, akan lebih tahan terhadap provokasi. 
mereka tidak mudah panik atau terpancing, dan ini membuat pelaku bully kehilangan ‘kendali’ atas emosi korban.
latih dengan teknik pernapasan sederhana dan permainan yang memancing kesabaran.
baca juga: bri dan liga kompas melepas keberangkatan tim lkg bri ke piala dunia remaja 'gothia cup' di swedia
baca juga:bukan sekadar perasaan, mengapa kesehatan mental sangat penting bagi perempuan di era modern
7. aktif dalam kegiatan positif
anak yang terlibat dalam aktivitas positif seperti olahraga, seni, atau organisasi, biasanya lebih percaya diri dan punya lingkungan yang mendukung. ini menjadi ‘tameng sosial’ yang sangat kuat dari bullying.
dorong anak ikut ekstrakurikuler yang sesuai minat dan biarkan ia bertumbuh bersama komunitasnya.
mencegah anak dibully bukan hanya soal menjaga, tapi juga membentuknya menjadi pribadi tangguh dan penuh kasih.
anak-anak dengan sikap kuat, namun tetap hangat, akan jadi pribadi yang sulit disentuh oleh pelaku bullying. 
baca juga:navigasi emosi dan logika, 7 tips bijak hadapi anak usia remaja
baca juga:toyota camry hev 2025, perpaduan elegansi, teknologi, dan kepedulian lingkungan
mereka bukan hanya korban yang lolos, tapi pemimpin masa depan yang lahir dari latihan karakter sejak dini.