10 Jurusan Kuliah yang Kerap Membuat Lulusannya Menyesal
Keputusan memilih jurusan kuliah menjadi gerbang krusial yang menentukan arah masa depan.-Foto: sumateraekspres.id-
Meskipun popularitasnya meningkat seiring tren gaya hidup, jumlah lulusan desain interior tidak sebanding dengan volume proyek yang tersedia, terutama bagi para pemula.
Ketergantungan pada proyek skala besar dan persaingan ketat dengan desainer senior membuat karier di bidang ini penuh tantangan di tahun-tahun awal.
8. Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Transformasi digital telah secara signifikan menggerus peran tradisional pustakawan. Otomatisasi dan sistem manajemen informasi digital mengambil alih banyak fungsi manual.
Lulusan yang tidak mampu beradaptasi dengan keahlian baru seperti manajemen data (data science) atau arsip digital akan menghadapi prospek kerja yang semakin suram.
9. Jurnalistik
Disrupsi digital memaksa industri media melakukan perombakan besar-besaran. Konvergensi media dan penutupan banyak media cetak mempersempit lapangan kerja bagi jurnalis
. Tekanan kerja yang tinggi, tuntutan multi-platform, serta tingkat kompensasi yang seringkali rendah menjadi penyebab utama penyesalan di kalangan lulusan jurnalistik.
10. Kehutanan
Meskipun perannya krusial untuk isu lingkungan dan keberlanjutan, peluang kerja bagi sarjana kehutanan di sektor swasta masih terbatas.
Mayoritas peluang terkonsentrasi di instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan, atau lembaga riset, yang semuanya memiliki rekrutmen terbatas dan sangat kompetitif.
Akar Masalah: Kesenjangan Antara Ekspektasi dan Realitas
Penyesalan para lulusan tidak muncul tanpa sebab. Beberapa faktor pendorong utamanya antara lain:
Minimnya Informasi Karier: Banyak siswa memilih jurusan hanya berdasarkan minat sesaat atau prestise, tanpa riset mendalam mengenai realitas dunia kerja pasca-lulus.
Kurikulum yang Lambat Beradaptasi: Sejumlah perguruan tinggi gagal memperbarui kurikulum untuk menjawab kebutuhan industri yang berubah cepat, menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang usang.
Ketergantungan pada Ijazah: Di era modern, ijazah saja tidak cukup. Lulusan tanpa portofolio, pengalaman magang, atau keterampilan penunjang (seperti analisis data, pemasaran digital, atau bahasa asing relevan) akan kalah bersaing.
