10 Jurusan Kuliah yang Profesinya Terancam Punah Akibat AI, Mahasiswa Perlu Waspada
Berikut adalah 10 jurusan kuliah yang dinilai paling rentan tergeser oleh kemajuan AI.-Foto: sumateraekspres.id-
Teknologi seperti Google Scholar dan katalog pintar menggantikan proses manual pencarian dan pengelolaan data perpustakaan.
5. Perpajakan
Perangkat lunak pajak dan e-filing telah menyederhanakan proses perhitungan dan pelaporan pajak.
BACA JUGA:Jurusan Kuliah Paling Memuakkan Tapi Banyak Lulusannya Jadi Bos Sukses
BACA JUGA:Lulus SMA Tapi Bingung Pilih Jurusan Kuliah? Coba Tes RIASEC Supaya Nggak Salah Jalan
Sistem berbasis cloud meminimalisir kebutuhan akan konsultan pajak, menjadikan profesi ini semakin efisien namun makin jarang dibutuhkan.
6. Kesekretariatan
Tugas-tugas sekretaris kini bisa diambil alih oleh AI. Asisten digital mampu mengatur jadwal, mengelola dokumen, dan memberikan pengingat tanpa perlu campur tangan manusia, menjadikan jurusan ini makin kurang diminati.
7. Broadcasting dan Penyiaran
Industri penyiaran telah mengalami disrupsi besar. Presenter virtual, voice cloning, serta dominasi konten mandiri di platform digital membuat jurusan penyiaran tradisional harus berbenah total jika ingin bertahan.
8. Farmasi
Di negara maju, apotek robotik dan mesin peracik obat otomatis telah menggantikan banyak tugas farmasis.
Teknologi membuat distribusi obat lebih cepat, presisi, dan aman, meskipun tetap membutuhkan pengawasan manusia di tingkat tertentu.
BACA JUGA:Jurusan Kuliah Keren, Tapi Sulit Dapat Kerja
BACA JUGA:BUMN Buka Peluang Besar! Ini 20 Jurusan Kuliah yang Paling Dicari Perusahaan Negara
9. Ilmu Komunikasi
AI tak hanya mampu membaca tren media sosial, tapi juga menyusun strategi konten, membuat iklan, hingga mengukur performa kampanye digital.
Mahasiswa komunikasi yang tak menguasai data dan teknologi bisa tertinggal jauh.
10. Pariwisata dan Perhotelan
Proses perjalanan kini serba otomatis, mulai dari booking hotel hingga check-in mandiri.
Teknologi seperti pengenalan wajah, chatbot layanan tamu, dan sistem pembayaran otomatis mengurangi kebutuhan staf operasional.
