Batu Bacan, Permata Hijau Eksotis dari Maluku Utara yang Mendunia
Batu Bacan Permata hijau eksotis dari Maluku Utara yang tak hanya memikat mata, tapi juga menyimpan sejarah dan energi positif. Foto:Risna/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID — Batu Bacan, permata legendaris asal Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, telah menjadi simbol keindahan dan warisan budaya Indonesia yang mendunia.
Dinamai dari pulau tempat asalnya, Bacan tak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga meraih pengakuan internasional sejak era kolonial Belanda.
Permata hijau ini dipercaya sebagai hiasan para bangsawan dan sultan di masa kerajaan Islam pertama di Maluku, menjadikannya bagian penting dari sejarah dan tradisi lokal.
BACA JUGA:Seiko SSB445P1, Ketegasan Biru dalam Balutan Presisi dan Elegansi Jepang
Sejarah dan Popularitas Internasional
Batu Bacan dikenal luas sejak awal abad ke-20 ketika para kolektor Belanda mulai membawanya ke Eropa.
Warna hijau khas Bacan yang dapat berubah seiring waktu, serta kemampuannya yang unik untuk “hidup” dengan perubahan warna dan kejernihan, membuatnya menjadi primadona di kalangan kolektor global.
Fenomena “proses kristalisasi” ini menambah daya tarik batu ini, memperkuat statusnya sebagai permata eksotis dari nusantara.
Jenis-Jenis Batu Bacan dan Karakteristiknya
Batu Bacan memiliki kekerasan antara 5 hingga 7 pada skala Mohs, menjadikannya cukup kuat dan tahan lama untuk dijadikan perhiasan.
BACA JUGA:Sering Terlupakan, Inilah Perawatan Mobil Saat Hujan Agar Kondisi Tetap Prima
Berikut adalah tipe utama Bacan yang populer:
- Bacan Doko
Jenis paling bernilai tinggi dengan warna hijau tua pekat yang mengkilap, sering dibandingkan dengan zamrud namun dengan karakter tropis khas Indonesia. Bacan Doko dikenal memiliki struktur padat dan efek “glowing” alami tanpa bantuan cahaya.
- Bacan Palamea
Berwarna hijau kebiruan muda, Bacan Palamea memiliki perubahan warna yang menarik. Batu ini bisa menjadi lebih transparan dan berkilau di bawah kondisi tertentu, cocok untuk kolektor yang menyukai batu dengan karakter dinamis.
BACA JUGA:Perempuan Paruh Baya Tewas Hanyut di Sungai Enim Muara Enim, Diduga Epilepsi Kambuh Saat Mandi
