Lulus Kuliah Dijamin Aman! Ini 10 Jurusan yang Tak Tergantikan oleh Kecerdasan Buatan
Takut kalah saing dengan AI? Tenang, ini 10 jurusan yang tetap aman dan dibutuhkan di masa depan!Dari kedokteran hingga filsafat, ada bidang-bidang yang hanya bisa dilakukan manusia. Foto:Neni/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID – Di tengah gelombang revolusi teknologi dan perkembangan pesat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sebagian besar pekerjaan kini mengalami disrupsi.
Kemampuan AI dalam mengolah data, menyelesaikan tugas berulang, hingga melakukan analisis kompleks, membuat banyak profesi terancam tergantikan.
Namun, tidak semua bidang pekerjaan bisa digantikan oleh mesin cerdas. Justru, beberapa bidang masih membutuhkan peran manusia secara utuh—terutama yang berkaitan dengan empati, interaksi sosial, kreativitas, dan pengambilan keputusan etis.
Lulusan dari jurusan-jurusan berikut ini diprediksi tetap relevan dan aman dari pengaruh dominasi AI di masa depan.
BACA JUGA:PPG Guru Tertentu 2025 Dimulai, Ini Jadwal dan Syaratnya
BACA JUGA:Hari Ini Mahkamah Konstitusi Bacakan Putusan Sengketa PSU Empat Lawang, Ini Jadwal Lengkapnya
Berikut adalah 10 jurusan kuliah yang memiliki prospek karier jangka panjang dan tak mudah digantikan oleh AI:
1. Kedokteran
Kecerdasan buatan memang bisa membantu dalam mendiagnosis penyakit atau membaca hasil laboratorium, namun dokter tetap memegang peran penting dalam interaksi manusiawi dengan pasien.
Proses pengambilan keputusan klinis, empati saat konsultasi, dan tindakan medis tetap membutuhkan sentuhan manusia.
2. Psikologi
Pekerjaan psikolog berkaitan erat dengan perasaan, empati, dan hubungan interpersonal.
AI tidak memiliki kemampuan untuk benar-benar “mendengar” secara emosional atau memahami konteks sosial yang kompleks sebagaimana seorang manusia.
BACA JUGA:30 Jam Tanpa Kabar! KM Althaf Hilang Menuju Enggano, Keluarga Cemas Menanti
BACA JUGA:Nokia G310 5G, Smartphone Terjangkau dengan Performa Andal dan Fitur QuickFix
3. Pendidikan
Guru dan dosen tidak hanya menyampaikan materi. Mereka juga menjadi motivator, pembimbing moral, hingga role model bagi siswa. Peran emosional ini tak tergantikan oleh robot atau perangkat lunak pendidikan sekalipun.
