Jangan Asal Bilang 'OCD'' Memahami Gangguan Serius di Balik Istilah yang Banyak Disepelekan
Jangan sembarangan bilang ‘OCD’. Di balik istilah yang sering dijadikan lelucon, ada perjuangan nyata jutaan orang melawan pikiran obsesif dan tindakan kompulsif yang tidak bisa mereka kendalikan. Foto:Ilustrasi--
SUMATERAEKSPRES.ID – Istilah Obsessive Compulsive Disorder (OCD) semakin sering muncul di media sosial.
Tak jarang, kata ini digunakan sebagai bahan candaan ketika seseorang melihat meja acak-acakan, ikon ponsel tidak sejajar, atau merasa tidak nyaman melihat hal-hal yang tampak tidak rapi.
Namun di balik candaan tersebut, OCD sesungguhnya merupakan gangguan kesehatan mental yang serius dan bisa mengganggu kualitas hidup.
Kondisi ini kerap disalahartikan sekadar sifat perfeksionis, padahal OCD melibatkan lingkaran pikiran obsesif yang tidak diinginkan dan tindakan kompulsif yang sulit dihentikan.
BACA JUGA:Perbandingan Smartband Berbasis AI 2025: Fitur Kesehatan, Sensor, dan Daya Tahan
Apa Itu OCD?
OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan munculnya pikiran mengganggu dan berulang (obsesi), yang kemudian memicu tindakan tertentu secara terus-menerus (kompulsi) sebagai cara untuk meredakan kecemasan.
Tidak seperti kebiasaan biasa, kompulsi pada OCD dilakukan karena dorongan kuat yang sulit dilawan, meski penderitanya sadar bahwa perilaku itu tidak rasional.
Hal inilah yang membuat OCD perlu dipahami secara tepat, bukan dipermudah atau dijadikan lelucon.
BACA JUGA:Langsung Ingin Meledak, Pantang Skor Kejar-kejaran
BACA JUGA:KORMI Sumsel Support Lomba Mancing Sumeks 2025, Memupuk Semangat Olahraga Rekreasi Masyarakat
Dua Gejala Utama: Obsesi dan Kompulsi
1. Gejala Obsesi
Obsesi adalah pikiran atau ketakutan yang muncul tanpa kendali. Beberapa bentuk obsesinya meliputi:
- Ketakutan ekstrem terhadap kuman, kotoran, atau kontaminasi.
- Pikiran agresif atau menakutkan yang datang tiba-tiba.
- Kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi jika tidak melakukan ritual tertentu.
- Kebutuhan akan kepastian berulang.
- Pikiran moral atau religius yang muncul secara berlebihan dan mengganggu.
Semakin penderita mencoba mengabaikan pikiran tersebut, semakin kuat obsesi itu menguasai pikiran mereka.
BACA JUGA:Aplikasi GARDA Berantas Narkoba Berbasis Digital Terintegrasi, Wujudkan Sumsel Bebas Narkoba 2030
BACA JUGA:Duren Ijo Jadi Sentra Bawang Merah Baru di Banyuasin
