Tuntaskan Pembangunan Jalan Penghubung Desa
Ahmad Fitrawan, Kepala Desa Ringin Agung--
LALAN, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Ringin Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggencarkan pembangunan infrastruktur jalan untuk memudahkan mobilitas masyarakat desa.
“Tahun ini kami masih melanjutkan pembangunan jalan penghubung antar desa menggunakan dana desa (DD). Anggarannya tak banyak, ya sekitar Rp300 juta-an,” ujar Kepala Desa Ringin Agung, Ahmad Fitrawan, kemarin.
BACA JUGA:Fokus Infrastruktur Jalan Hingga Berdayakan Peternak
BACA JUGA:Bangun Jembatan Penghubung untuk Kelancaran Mobilitas Warga, Desa Karang Makmur
Dia menerangkan, jalan tembus tersebut menghubungkan antara Desa Ringin Agung ke Mekar Sari.
“Jalan ini salah satu akses menuju Kantor Kecamatan supaya memudahkan masyarakat kami mengurus berbagai administrasi kependidikan di Kecamatan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, memudahkan warga pergi ke pasar, berobat ke puskesmas terdekat, hingga anak-anak pergi sekolah dan petani mengangkut hasil bumi berupa sawit dan kelapa.
Sebenarnya, lanjut Ahmad Fitrawan, jalan penghutung tersebut sudah dicor beton menggunakan dana APBD sepanjang 770 meter, namun ternyata belum tembus.
“Makanya kami lanjutkan lagi, tahun lalu pakai dana desa dapat 400 meter, tahun ini juga demikian mungkin dapat 400-an meter. Sisa sekitar 300 meter, kami selesaikan tahun depan,” tegasnya.
Selain itu, ada juga pembangunan jalan desa dari dana aspirasi di Dusun 3 sepanjang 1,5 km. “Masih banyak PR jalan kami, makanya difokuskan setiap tahun,” tuturnya.
Di bidang pengairan, pihaknya mendapat bantuan dari PU Pengairan untuk pembangunan dan rehabilitasi masing-masing 1 unit pintu air, serta normalisasi saluran air (primer).
“Pekerjaan ini satu paket dan memang sudah waktunya dinormalisasi dan diperbaiki. Sebab parit yang ada sudah agak dangkal, jika tidak dinormalisasi menyebabkan banjir sehingga bisa masuk ke lahan pertanian,” tuturnya.
Untuk peningkatan ketahanan pangan masyarakat, pihaknya masih akan membudidayakan kambing, ditambah tanaman sayur mayur atau palawija.
“Selama ini untuk budidaya kambing cukup berhasil, makanya dilanjutkan lagi pengembangannya tahun ini. Kami libatkan peternak yang ada di desa, mereka yang melakukan pemeliharaan,” sebutnya.
