Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Mandihan Andalkan Kebun Karet 1,5 Hektare di Prabumulih untuk Tabungan Hari Tua

KEBUN KARET: Mandihan menjadikan tanaman karet sebagai andalan pendapatan keluarga. -FOTO: DIAN/SUMEKS-

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.IDMandihan (55), warga Kota Prabumulih, memiliki kebun karet seluas 1,5 hektare di Kampung Muara 3, Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara.

Kebun yang sudah ditanami sejak empat tahun lalu itu menjadi salah satu sumber penghasilan sekaligus tabungan masa tuanya.

BACA JUGA:39 Hektare Kebun Karet di Lubuk Seberuk Akan Dicetak Jadi Sawah

BACA JUGA:Inovatif! Mualdi Petani Ogan Ilir Raup Cuan dari Tumpang Sari Nanas dan Karet

Meski harga karet kerap berfluktuasi, Mandihan mengaku nilainya tidak pernah turun terlalu drastis sehingga tetap bisa diandalkan sebagai mata pencaharian tambahan.

Ia pun merawat kebunnya dengan rajin dan rutin membersihkan agar pohon tetap sehat dan menghasilkan getah berkualitas.

Selain menanam karet, pria yang bekerja sebagai pekarya di salah satu perusahaan migas di Prabumulih ini juga menerapkan sistem tumpang sari.

Di sela-sela kebun karetnya, ia menanam ubi, pisang, dan cabai.
“Hasil panen tumpang sari sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Ubi bisa diolah jadi makanan pokok, sementara cabai dan sayuran untuk lalapan,” jelas suami Usna ini.

Menurutnya, sistem tumpang sari bukan hanya menambah penghasilan, tetapi juga menjaga kesuburan tanah agar lahan tetap produktif.

Namun, kini Mandihan mulai mengurangi pola tanam tersebut karena pohon karetnya sudah besar dan membutuhkan perawatan lebih intensif.
“Karet sekarang sudah besar, jadi harus lebih fokus. Tidak bisa lagi ditumpangi tanaman lain,” ujarnya.

Mandihan menegaskan kebun karet bukan sekadar sumber pendapatan, tetapi juga investasi jangka panjang.
“Saya menanam karet ini sebagai bekal di hari tua,” katanya.

Lebih dari itu, kebun karet sekaligus tumpang sari juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan keluarganya. Dengan hasil panen tambahan, kebutuhan makan sehari-hari bisa tercukupi tanpa terlalu bergantung pada pasar.

BACA JUGA:Budidaya Lele Antisipasi Harga Getah Karet Murah, Tambah Penghasilan Warga OKI

BACA JUGA:Sulap Kebun Karet Jadi Tempat Wisata, Inovasi Kelompok Tani Jaya Bersama

Kebun karet Mandihan menjadi bukti bahwa sektor pertanian tradisional, khususnya karet, masih memiliki nilai strategis di tengah pesatnya perkembangan industri di Prabumulih.

Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, kebun karet dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lahan pertanian di perkotaan. (chy)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan