Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Biofungisida Ampuh Cegah Antraknosa Cabai Secara Ramah Lingkungan

PENGENDALIAN: Di bawah komando Kortikab POPT Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana dilakukan gerakan pengendalian antraknosa di lahan cabai di Desa Muara Penimbung Ulu Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. -FOTO: ANDIKA/SUMEKS-

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID -Gerakan Pengendalian OPT Antraknosa dilakukan pada lahan cabai seluas 5 hektare.

Lahan cabai ini dikelola Kelompok Tani Al Barokah yang berlokasi di Desa Muara Penimbung Ulu Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Kortikab POPT Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana mengatakan, saat ini umur tanaman 150-165 hari setelah tanam dengan varietas yang ditanam adalah Tangguh.

BACA JUGA:Kenaikan Harga Bawang Merah dan Cabai Merah Jadi Penyebab Terjadinya Inflasi Sebesar 0,02 Persen di November,

BACA JUGA:Pedagang Ngaku Dibatasi Beli Ayam, Alasan untuk Jaga Pasokan MBG, Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu/kg

“Untuk pengendalian penyakit antraknosa kita menggunakan streptomyces. Karena kemampuannya menghasilkan metabolit antimikroba, merangsang sistem kekebalan tanaman yang dapat menghambat atau membunuh jamur penyebab antraknosa, seperti Colletotrichum capsici,” jelasnya.

Bakteri ini bekerja secara hayati dengan bersaing dengan patogen, dan beberapa penelitian menunjukkan efektivitasnya dalam mengendalikan antraknosa pada tanaman seperti cabai.

Biofungisida berbahan aktif Streptomyces thermovulgaris dan Geobacillus thermocatenulatus ini berperan penting dalam pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Antraknosa merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman cabai yang disebabkan jamur Colletotrichum spp. Menyerang buah dan menyebabkan bercak hitam, busuk, hingga rontoknya buah sebelum panen.

“Untuk mengatasi masalah kita tak bergantung pada fungisida kimia yang berisiko mencemari lingkungan dan menimbulkan resistensi patogen, penggunaan biofungisida menjadi solusi yang efektif,” ujarnya.

Streptomyces thermovulgaris adalah bakteri tanah yang dikenal memiliki kemampuan menghasilkan senyawa antibiotik dan enzim yang mampu menghambat pertumbuhan jamur patogen.

Bakteri ini juga berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah dengan menguraikan bahan organik, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat dan tahan penyakit.

Sementara itu, Geobacillus thermocatenulatus merupakan bakteri termofilik yang mampu bertahan dan aktif pada suhu tinggi, menjadikannya efektif dalam kondisi tropis seperti di Indonesia.

Bakteri ini menghasilkan enzim-enzim seperti protease dan lipase yang dapat merusak dinding sel patogen, termasuk jamur penyebab antraknosa.

Kombinasi kedua mikroba ini dalam satu formulasi biofungisida menciptakan sinergi yang kuat, menekan populasi patogen di tanah maupun pada permukaan tanaman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan