PGN Bangun Titik Injeksi Biomethane di Pagardewa, Dorong Transisi Energi Hijau dari Sumsel
PGN Bangun Titik Injeksi Biomethane di Pagardewa, Dorong Transisi Energi Hijau dari Sumsel-Foto: IST-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat langkahnya menuju energi bersih dengan memulai pembangunan titik injeksi biomethane di Pagardewa, Sumatera Selatan.
Proyek ini menjadi bagian penting dari strategi nasional transisi energi hijau, di mana biomethane akan “disuntikkan” langsung ke jaringan gas bumi agar dapat dimanfaatkan layaknya gas alam untuk kebutuhan rumah tangga, industri, transportasi, dan sektor komersial.
Direktur Utama PGN, Arief Kurnia Risdianto, menjelaskan bahwa fasilitas injeksi tersebut akan dilengkapi dengan Pressure Reducing System (PRS) yang fleksibel dan dapat digunakan untuk pasokan dari berbagai sumber, termasuk coalbed methane (CBM) dan stranded gas.
“Kami menargetkan kapasitas biomethane sekitar 1,2 BBTUD dari titik injeksi di Pagardewa,” ungkap Arief.
BACA JUGA:Vitamin C: Sahabat Tubuh untuk Daya Tahan yang Kuat dan Sehat
Menurutnya, proyek biomethane ini menjadi tonggak penting dalam memperluas portofolio energi terbarukan PGN sekaligus memperkuat posisi perusahaan dalam mendukung target Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Selain membuka peluang bisnis baru, inisiatif ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata PGN terhadap agenda nasional dekarbonisasi,” tambahnya.
PGN akan memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) sebagai bahan baku biomethane.
Limbah tersebut diolah menjadi biogas, kemudian dimurnikan hingga menjadi biomethane dan dikompresi menjadi renewable natural gas (RNG).
BACA JUGA:5 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia November 2025: BYD Masih Perkasa, SUV EV Makin Naik Daun
BACA JUGA:Samsung Galaxy A06: Ponsel Murah Stylish dengan Kamera 50MP dan Baterai Tahan Lama
Gas terbarukan ini nantinya akan diinjeksikan ke jaringan distribusi gas bumi. “Begitu masuk sistem, biomethane bisa digunakan di berbagai sektor dengan karakteristik mirip gas alam konvensional,” jelas Arief.
Lebih lanjut, proyek ini tidak hanya memperkuat transisi energi nasional, tetapi juga memberikan solusi pengelolaan limbah ramah lingkungan.
