UMKM Teh Asal Bogor Tembus Pasar Global, Berkat Pendampingan BRI

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Minggu , 06 Jul 2025 - 11:55

UMKM Teh Asal Bogor Tembus Pasar Global, Berkat Pendampingan BRI-Foto: Bank BRI-

SUMATERAEKSPRES.ID – Di tengah dominasi merek teh luar negeri di pasar domestik, satu UMKM asal Bogor justru berhasil membalikkan arus.

Sila Artisan Tea, sebuah merek teh lokal premium, kini tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga telah menembus pasar global berkat dukungan dan pendampingan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Berdiri sejak 2018 di bawah naungan PT Sila Agri Inovasi, perusahaan ini didirikan oleh dua pelaku usaha, Redha Taufik Ardias dan Iriana Ekasari.

Mereka mengusung visi kuat: mengangkat pamor teh Indonesia agar tidak kalah bersaing dengan produk impor, sekaligus menjadikan teh sebagai representasi budaya yang bernilai ekonomi tinggi.

“Kami ingin teh Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, disajikan dengan cara yang relevan dan modern,” kata Redha.

BRI Jadi Katalis Ekspansi Global

Perjalanan Sila menembus pasar ekspor tak lepas dari peran BRI. Sejak menjadi nasabah pada 2021, Redha memperoleh akses Kredit Modal Kerja (KMK) dari bank pelat merah tersebut.

Selain pembiayaan, BRI juga aktif memberikan pendampingan bisnis melalui program seperti Growpreneur Pengusaha Muda BRILiaN dan pelatihan UMKM berkelanjutan.

Langkah-langkah strategis tersebut membuahkan hasil. Saat ini, Sila Artisan Tea telah tersedia di berbagai hotel, restoran, dan kafe premium di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Medan, dan Bali.

Secara internasional, produknya bahkan telah merambah pasar Singapura, Malaysia, Jepang, Austria, Filipina, Amerika Serikat, dan Kanada, termasuk melalui platform e-commerce.

umkm teh asal bogor tembus pasar global, berkat pendampingan bri                            sumateraekspres.id  – di tengah dominasi merek teh luar negeri di pasar domestik, satu umkm asal bogor justru berhasil membalikkan arus.
sila artisan tea, sebuah merek teh lokal premium, kini tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga telah menembus pasar global berkat dukungan dan pendampingan dari pt bank rakyat indonesia (persero) tbk atau bri.
berdiri sejak 2018 di bawah naungan pt sila agri inovasi, perusahaan ini didirikan oleh dua pelaku usaha, redha taufik ardias dan iriana ekasari.
mereka mengusung visi kuat: mengangkat pamor teh indonesia agar tidak kalah bersaing dengan produk impor, sekaligus menjadikan teh sebagai representasi budaya yang bernilai ekonomi tinggi.
baca juga:pajero sport dakar 4x4: mengawinkan kemewahan aspal dengan dna petualang sejati
baca juga:penadah rokok curian ditangkap, terungkap setelah dibayar setengah harga
“kami ingin teh indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, disajikan dengan cara yang relevan dan modern,” kata redha.
bri jadi katalis ekspansi global
perjalanan sila menembus pasar ekspor tak lepas dari peran bri. sejak menjadi nasabah pada 2021, redha memperoleh akses kredit modal kerja (kmk) dari bank pelat merah tersebut.

selain pembiayaan, bri juga aktif memberikan pendampingan bisnis melalui program seperti growpreneur pengusaha muda brilian dan pelatihan umkm berkelanjutan.
baca juga:rebutan dana kaget hari ini, minggu 6 juli 2025: saldo gratis siap dibagikan, jangan sampai ketinggalan!
baca juga:cegah karhutla, babinsa koramil tulung selapan intensifkan patroli dan sosialisasi warga
langkah-langkah strategis tersebut membuahkan hasil. saat ini, sila artisan tea telah tersedia di berbagai hotel, restoran, dan kafe premium di kota-kota besar indonesia seperti jakarta, yogyakarta, medan, dan bali.
secara internasional, produknya bahkan telah merambah pasar singapura, malaysia, jepang, austria, filipina, amerika serikat, dan kanada, termasuk melalui platform e-commerce.
tak hanya sekadar produk berkualitas, teh racikan sila 100% menggunakan bahan baku lokal bersertifikasi halal dan haccp (hazard analysis and critical control points), menjamin keamanan konsumsi.
berdayakan petani lokal, ubah nasib rantai pasok
tak hanya fokus pada ekspansi, sila artisan tea juga menjadi penggerak ekonomi bagi petani teh lokal.
melalui kerja sama langsung dengan petani di yogyakarta, batang, cianjur, dan sukabumi, sila memberikan pelatihan hingga pemahaman tentang teknik pengolahan bernilai tambah.
baca juga:bank indonesia beri beasiswa, ini 10 jurusan kuliah yang jadi prioritasnya 
baca juga:profesi ai prompt engineer: gaji miliaran dan tak perlu gelar it, ini alasannya!
sebelum bermitra, harga jual teh kering hanya sekitar rp15 ribu per kilogram.
namun, setelah pendampingan dari sila, hasil panen mereka bisa mencapai harga rp800 ribu hingga rp1 juta per kilogram, tergantung kualitas dan teknik pengolahan.
kini, sila membina delapan petani utama, yang masing-masing memimpin kelompok pemetik.
satu petani bisa melibatkan hingga 25 orang pemetik teh, membuka potensi ekonomi bagi ratusan kepala keluarga dalam rantai pasoknya.
menang kompetisi, pameran di singapura
memasuki 2025, sila terus memperkuat eksistensinya. pada awal tahun, mereka berhasil meraih juara 1 the best expo dalam ajang bri umkm expo(rt).
penghargaan ini menilai aspek produk, inovasi, produktivitas, digitalisasi, serta kesiapan ekspor.
atas capaian itu, sila berkesempatan tampil di pameran internasional fha food and beverages singapore pada april 2025.
bagi redha, partisipasi ini bukan hanya soal promosi dan penjualan, tapi juga ajang penting untuk menyerap feedback pasar global dan membangun inovasi produk berkelanjutan.
“kami tidak hanya belajar soal pasar, tapi juga soal bagaimana terus mengembangkan produk sesuai kebutuhan konsumen internasional,” ungkap redha.
bri komitmen dukung umkm naik kelas
secara terpisah, corporate secretary bri, agustya hendy bernadi, menegaskan bahwa kisah sukses sila adalah cerminan nyata dari komitmen bri dalam mendorong umkm naik kelas.
“kami percaya umkm lokal punya potensi besar. melalui pembiayaan, pendampingan, dan akses pasar, kami ingin mereka jadi bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk mendukung prinsip keberlanjutan (esg),” ujar hendy.
dengan kolaborasi yang tepat dan strategi pemberdayaan yang terukur, sila artisan tea kini menjadi contoh bagaimana umkm lokal bisa bersaing di tingkat global—tanpa meninggalkan akar lokalitas dan keberpihakan terhadap komunitas petani.