UMKM Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis, Dorong Gizi Anak dan Ekonomi Lokal
Hadir dalam acara tersebut sejumlah perwakilan BGN, antara lain Rima Nurisa Brahmani, Sri Sumanti, dan Yuniarta Nensy.-IST-
Sementara itu, Sri Sumanti menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap masalah gizi seperti stunting, wasting, anemia, serta obesitas.
Menurutnya, kekurangan zat gizi penting seperti protein, zat besi, dan vitamin bisa menghambat tumbuh kembang anak secara fisik maupun mental.
“Pemenuhan gizi menjadi pondasi utama dalam membangun sumber daya manusia berkualitas. Kita tidak hanya berbicara soal makanan, tapi soal masa depan bangsa,” jelasnya.
Sri juga menjelaskan bahwa kebutuhan kalori anak berbeda sesuai usia, mulai dari 1.650 hingga 2.650 kilokalori per hari.
Porsi dan komposisi gizi pun harus disesuaikan agar tercapai keseimbangan yang optimal.
“Isi Piringku”, Konsep Baru Gizi Seimbang
Yuniarta Nensy melengkapi sesi sosialisasi dengan memperkenalkan konsep “Isi Piringku”, sebagai pengganti pendekatan lama “4 Sehat 5 Sempurna”.
Konsep ini menekankan porsi seimbang antara karbohidrat, protein, sayur, dan buah dalam setiap sajian.
“Gizi seimbang itu bukan hanya tentang kenyang, tapi tentang kesehatan jangka panjang. Konsep ‘Isi Piringku’ adalah cara baru melihat gizi sebagai investasi masa depan,” katanya.
BACA JUGA:Bupati PALI Murka, Hasil Lab Buktikan Makanan MBG Tercemar, 'Ini Taruhannya Nyawa Anak-Anak!'
BGN meyakini bahwa pemenuhan gizi yang optimal sejak dini akan memengaruhi kesiapan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan global di masa depan.
Dengan populasi muda yang besar pada 2045, inisiatif MBG menjadi pilar penting dalam pembangunan manusia yang sehat dan produktif.
