Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Kasus Siswi SDN 150 Dihentikan, Polisi Sebut F Alami Pertusis

Kombes Pol Harryo Sugihhartono. -FOTO : BUDIMAN/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Drama kasus yang menimpa F (7) siswi kelas 1 SD Negeri 150 Palembang sepertinya bakal berakhir.

Pihak kepolisian menghentikan kasus dugaan penganiayaannya, hal ini setelah hasil visum maupun pemeriksaan yang telah dilakukan. 

BACA JUGA:Siswi SDN 150 Palembang Didampingi LBH Bima Sakti, Kasus Hukum Masuk Tahap Penyelidikan

BACA JUGA:Penyebab Mata Memerah dan Memar Siswi SDN 150 Palembang, Ini Kata Dokter Spesialis Mata RSMH Palembang

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menyampaikan bahwa dari hasil Visum penyebab mata merah yang di alami F tidak ada  tanda-tanda bekas kekerasan baik  oleh benda tumpul maupun benda tajam termasuk goresan yang menyebabkan mata merah pada korban.

Dikatakannya, korban saat pemeriksaan awal sedang mengalami batuk rejan yang berlangsung dalam satu bulan terakhir dan terdapat bintik merah.

“Dengan tanda bintik  merah dan mengalami batuk rejan,  ini yang menyebabkan mata merah seperti lebam pada korban,  sehingga dari hasil pemeriksaan dokter dipastikan korban mengalami gejala Pertusis,” katanya. 

Gejala Pertusis adalah penyakit pernafasan yang menular atau lebih dikenal batuk rejan. “Jadi dari batuk rejan yang dialami F berdampak pada bagian matanya memerah dan seperti lebam,” tukasnya.

Terkait laporan pihak keluarga korban, lanjut Harryo. Berdasarkan hasil penyelidikan dan visum, tidak terbukti. “Jadi  laporan tersebut kita hentikan,” cetusnya.

Dengan hasil penyelidikan yang telah dihentikan, sejauh ini kata Harryo dari pihak Sekolah SDN 150 Palembang maupun dewan guru belum ada membuat laporan balik.

“Kami berharap dan menghimbau agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali yaitu dengan bijak menggunakan media sosial dengan menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” katanya.

Sementara itu, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Palembang Bari sejak  Senin, (3/11)  kondisi F sendiri sudah membaik dan sudah  pulang ke rumahnya  di kawasan Pulo Kerto Gandus Palembang pada Sabtu (8/11).

“Kondisinya pascamenjalani perawatan  secara intensif di RSUD Palembang Bari selama 6 hari sudah mulai membaik dari saat pertama dirawat di sini.

Dimana dia (F, red) tampak sudah bisa diajak komunikasi oleh orangtuanya, bisa berjalan sendiri  bahkan merasa tidak mau pulang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan