PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Insiden berdarah kembali terjadi di Tempat Hiburan Malam (THM) Darma Agung (DA) Club 41 yang sebelumnya sempat disegel penyidik Ditresnarkoba Polda Sumsel lantaran kerap menjadi tempat peredaran gelap narkoba.

Kali ini, seorang juru parkir bernama Ismail (33), yang menjadi korban usai dikeroyok oleh lima orang pengunjung THM yang ada di Jl Kol H Barlian Km 7 ini.

BACA JUGA:Bentrok Berdar4h di DA Club 41, Korban Kritis! Polda Sumsel Angkat Bicara?

BACA JUGA:Kembali Beroprasi, Jukir dan Pengunjung DA Club 41 Terlibat Bentrok, Korban Alami 7 Luka Tusuk

Warga Desa Panca Desa  Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin ini mendapatkan luka akibat sabetan senjata tajam sebanyak tujuh lubang. 

Akibatnya, korban harus dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Muhammadiyah Palembang dan kini tengah dalam kondisi kritis.

Sementara, kelima orang terduga pelaku yang melakukan penusukan terhadap korban berhasil kabur. Namun, hingga kini keluarga korban juga belum melapor ke polisi dan masih bermusyawarah untuk menempuh langkah hukum.

Lalu bagaimana insiden berdarah ini bisa terjadi? Dari informasi yang berhasil dihimpun koran ini peristiwa berdarah ini terjadi Rabu (2/4/3025) malam sekitar pukul 23.00 WIB. 

Saat itu, THM DA Club 41 yang sudah sejak beberapa waktu lamanya stop operasional tersebut kembali dibuka usai Lebaran Idulfitri.

Korban yang merupakan juru parkir masuk ke dalam THM tersebut namun sempat bersenggolan dengan sekelompok pengunjung hingga korban sempat dikejar hingga ke parkiran. Keributan berhasil dilerai oleh petugas keamanan di THM tersebut.

Korban menduga permasalahan selesai, tapi rupanya saat korban hendak keluar gerbang THM tersebut dia langsung dicegat oleh salah seorang pelaku yang langsung mengeluarkan sebilah sajam dari balik saku bajunya hingga mengarahkannya ke bagian kepala korban.

Dalam kondisi terluka di bagian kepala itu korban masih sempat berupaya untuk kabur namun nahasnya saat hendak keluar pintu gerbang THM DA Club 41 korban kembali dihadang oleh sejumlah pelaku yang juga membawa sajam.

Hingga akhirnya begitu mengetahui korban telah terkapar bersimbah darah, kelima orang pelaku langsung kabur sementara korban oleh petugas sekuriti THM tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis.

Sementara itu, Santya Ocha (28), mantan istri korban mengaku jika dirinya baru mengetahui mantan suaminya menjadi korban tindak penganiayaan dengan pemberatan (anirat) ini sekitar pukul 04.00 WIB.