Lagi Ganas di Pengujung Tahun, KPK OTT 2 Kepala Daerah dalam 4 Hari
OTT KPK: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko tiba di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (8/11), setelah OTT pada Jumat (7/11). (Foto kanan) KPK saat merilis Gubernur Riau Abdul Wahid, pasca-OTT yang dilakukan Senin (3/11). -FOTO: IST -
Pertemuan yang menyepakati besaran fee untuk Abdul Wahid dilaporkan oleh Sekretaris Dinas PUPR PKPP Ferry Yunanda kepada Muhammad Arief Setiawan dengan kode “7 batang”. KPK menemukan tiga kali setoran jatah preman untuk Abdul Wahid.
Pertama kali pada Juni 2025. Ketika itu, Ferry Yunanda mengumpulkan uang Rp1,6 miliar dari para Kepala UPT.
Dari uang tersebut, Ferry mengalirkan dana sejumlah Rp1 miliar kepada Abdul Wahid melalui perantara Tenaga Ahlinya Dani M Nursalam.
Selanjutnya Agustus 2025, Ferry kembali mengepul uang dari para Kepala UPT sejumlah Rp1,2 miliar.
Atas perintah M Arief Setiawan, uang tersebut didistribusikan untuk driver-nya sebesar Rp300 juta, proposal kegiatan perangkat daerah Rp375 juta, dan disimpan oleh Ferry senilai Rp300 juta.
Kemudian November 2025, pengepulan dilakukan Kepala UPT 3 dengan total mencapai Rp1,25 miliar.
KPK menemukan uang tersebut mengalir kepada Abdul Wahid melalui M Arief senilai Rp450 juta, serta diduga mengalir Rp800 juta yang diberikan langsung kepada Abdul Wahid.
“Sehingga, total penyerahan pada Juni-November 2025 mencapai Rp4,05 miliar dari kesepakatan awal sebesar Rp7 miliar,” urai Johanis.
Ketiga tersangka selanjutnya dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama yang terhitung sejak 4-23 November 2025 di Rutan KPK. (air)

OTT KPK: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko tiba di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (8/11), setelah OTT pada Jumat (7/11). (Foto kanan) KPK saat merilis Gubernur Riau Abdul Wahid, pasca-OTT yang dilakukan Senin (3/11).-FOTO: IST-
