Update Kondisi Gunung Api dan Cuaca Ekstrem Indonesia Oktober 2025

Reporter: kholid |

Editor: Rian Sumeks |

Kamis , 02 Oct 2025 - 15:00

Update Kondisi Gunung Api dan Cuaca Ekstrem Indonesia Oktober 2025-Foto: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID – Memasuki Oktober 2025, Indonesia kembali menghadapi fase alam yang penuh dinamika.

Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, negeri ini tidak hanya berhadapan dengan aktivitas gunung berapi yang tak pernah berhenti.

tetapi juga ancaman cuaca ekstrem akibat peralihan musim kemarau menuju musim hujan.

Fenomena ini mengingatkan bahwa kewaspadaan terhadap bencana alam harus menjadi prioritas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat.

Gunung Meletus di Awal Oktober

Awal Oktober ditandai dengan aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores. Letusan memuntahkan kolom abu hingga lima kilometer ke langit.

Akibatnya, otoritas penerbangan menetapkan peringatan merah (red alert) untuk kawasan sekitar.

Bukan pertama kali, gunung ini sebelumnya juga meletus awal tahun dengan kolom abu mencapai sepuluh kilometer.

Radius bahaya pun diperluas hingga delapan kilometer dari kawah. Dampak letusan terbaru meliputi hujan abu di sekitar Flores dan ancaman lahar dingin bila hujan deras mengguyur lereng gunung.

Selain Lewotobi, Gunung Raung di Jawa Timur juga menunjukkan aktivitas serupa.

Pada 1 Oktober, Raung kembali mengeluarkan abu vulkanik meski belum menimbulkan dampak signifikan.

update kondisi gunung api dan cuaca ekstrem indonesia oktober 2025                            sumateraekspres.id – memasuki oktober 2025, indonesia kembali menghadapi fase alam yang penuh dinamika.
sebagai negara yang berada di jalur cincin api pasifik, negeri ini tidak hanya berhadapan dengan aktivitas gunung berapi yang tak pernah berhenti.
tetapi juga ancaman cuaca ekstrem akibat peralihan musim kemarau menuju musim hujan.
fenomena ini mengingatkan bahwa kewaspadaan terhadap bencana alam harus menjadi prioritas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
baca juga:hi dan ih dituntut 3,5 tahun penjara, jpu tegaskan komitmen berantas korupsi dana hibah panwaslu
baca juga:tahapan dan waktu penerbitan nrg bagi peserta lulus ppg guru tertentu
gunung meletus di awal oktober
awal oktober ditandai dengan aktivitas erupsi gunung lewotobi laki-laki di flores. letusan memuntahkan kolom abu hingga lima kilometer ke langit.
akibatnya, otoritas penerbangan menetapkan peringatan merah (red alert) untuk kawasan sekitar.
bukan pertama kali, gunung ini sebelumnya juga meletus awal tahun dengan kolom abu mencapai sepuluh kilometer.
radius bahaya pun diperluas hingga delapan kilometer dari kawah. dampak letusan terbaru meliputi hujan abu di sekitar flores dan ancaman lahar dingin bila hujan deras mengguyur lereng gunung.
baca juga:update harga toyota oktober 2025: gengsi, kenyamanan, dan performa dalam setiap pilihan
baca juga:harga iphone oktober 2025: seri lama turun, iphone 17 siap masuk pasar indonesia
selain lewotobi, gunung raung di jawa timur juga menunjukkan aktivitas serupa.
pada 1 oktober, raung kembali mengeluarkan abu vulkanik meski belum menimbulkan dampak signifikan.
di sumatra barat, gunung marapi masih aktif dengan letusan kecil dan emisi abu sporadis, meski belum ada laporan mengenai letusan besar sepanjang bulan ini.
gunung-gunung lain seperti ile lewotolok di lembata, ntt, yang sempat erupsi pada mei, kini cenderung lebih tenang.
catatan global menunjukkan hingga oktober 2025, sedikitnya 63 letusan terjadi dari 58 gunung api di seluruh dunia, dengan 21 di antaranya merupakan erupsi baru.
pemantauan tektonik dan kewaspadaan merapi
sementara itu, aktivitas tektonik juga terus dipantau. gunung merapi belum menunjukkan tanda peningkatan aktivitas pada awal oktober.
namun, pvmbg tetap melakukan pengawasan ketat dengan seismograf untuk mengantisipasi potensi letusan besar.
baca juga:ai dan gadget 2025: asisten digital dan smartphone jadi mitra cerdas sehari-hari
baca juga:atr/bpn gelar upacara hari kesaktian pancasila 2025, teguhkan komitmen kebangsaan
cuaca ekstrem di masa peralihan musim
di saat gunung api aktif, cuaca di indonesia memasuki fase yang tak kalah krusial. oktober dikenal sebagai bulan transisi dari kemarau ke musim hujan. dalam fase ini, cuaca sering berubah tiba-tiba: siang panas terik berganti hujan deras di sore atau malam hari.
bmkg memperingatkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah banten, dki jakarta, jawa tengah, yogyakarta, dan jawa timur pada awal oktober. kombinasi curah hujan tinggi dan kondisi atmosfer yang tidak stabil meningkatkan risiko banjir, longsor, hingga angin kencang.
musim hujan 2025 diperkirakan lebih panjang dari biasanya, dengan peluang hujan ekstrem lebih sering.
jakarta sendiri pernah mengalami banjir besar pada maret 2025 akibat curah hujan yang melampaui kapasitas drainase—situasi yang berpotensi terulang jika mitigasi tidak diperkuat sejak dini.
ancaman longsor dan dampak kesehatan
daerah pegunungan dan perbukitan menghadapi ancaman tanah longsor lebih besar saat hujan deras.
dari sisi iklim, suhu rata-rata maksimum oktober diprediksi mencapai 33°c, dengan curah hujan sekitar 146 mm dan rata-rata 12 hari hujan.
selain infrastruktur, kondisi cuaca ekstrem juga berdampak pada kesehatan.
baca juga:uji coba sistem satu arah di palembang sebabkan kemacetan di sejumlah titik
baca juga:energi terbarukan 2025: indonesia siap tancap gas dengan panel surya dan tenaga angin
bmkg bersama lembaga kesehatan memperingatkan potensi meningkatnya kasus demam berdarah, diare, hingga influenza. genangan air menjadi sarang nyamuk penyebab dbd.
sementara kelembapan tinggi mendukung penyebaran penyakit menular lainnya. karena itu, kebersihan lingkungan dan kesiapan layanan kesehatan lokal harus ditingkatkan.
kesiapsiagaan jadi kunci
aktivitas vulkanik dan cuaca ekstrem oktober 2025 menegaskan bahwa indonesia berada dalam lingkaran risiko alam yang nyata. pemerintah daerah dan masyarakat perlu:

mematuhi imbauan pvmbg terkait zona bahaya gunung api.

memastikan saluran air dan drainase berfungsi optimal.

menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah wabah penyakit.

sistem peringatan dini dan komunikasi publik yang efektif menjadi penentu dalam menekan dampak bencana. oktober 2025 adalah pengingat bahwa hidup di indonesia berarti hidup berdampingan dengan dinamika alam.
dengan kewaspadaan, kesiapan, dan solidaritas, risiko bencana bisa ditekan sehingga masyarakat tetap dapat beraktivitas dengan aman.