Siloam Sriwijaya Race Run 2025 Jadi Ajang Uji Hasil Latihan bagi sang Apoteker
Ficri Ariansyah. -FOTO: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bagi sebagian orang, lari hanyalah olahraga biasa. Namun itu tidak berlaku bagi Ficri Ariansyah. Event seperti Siloam Sriwijaya Race Run 2025 yang akan digelar 26 Oktober mendatang, adalah momen untuk menguji hasil latihan yang selama ini dijalaninya secara konsisten.
“Saat latihan saya biasanya membatasi effort karena tujuannya lebih untuk exercise. Tapi lewat lomba, saya bisa memaksa diri all out untuk melihat sejauh mana progres latihan saya,” ungkap Ficri.
BACA JUGA:Segera Daftar! Pendaftaran Siloam Sriwijaya Race Run 2025 Hanya Sampai 15 Oktober
BACA JUGA:Pendaftaran Ditutup 15 Oktober, Satu Bulan Lagi Pelaksanaan Siloam Sriwijaya Race Run 2025
Dalam event Siloam Sriwijaya Race Run 2025 nanti, Ficri sudah mendaftar kategori 10K.
Alasannya sederhana. Sesuai dengan pola latihannya, yang lebih menekankan pada endurance. Menurutnya, jarak jauh memberikan tantangan tersendiri dan sejalan dengan kebiasaan latihan yang dijalaninya minimal tiga hingga empat kali dalam sepekan.
“Race yang saya ikuti harus jarak jauh, minimal 10K. Karena latihan saya memang difokuskan ke daya tahan tubuh,” katanya.
Persiapan Ficri menjelang lomba juga cukup matang. Sebagai pelari rekreasional, ia menyeimbangkan antara latihan aerobik dan kecepatan.
“Menu latihan saya 80 persen aerobic zone, dan 20 persen speed. Selain itu, setiap akhir pekan saya selalu melakukan slow long distance, untuk membangun endurance sekaligus mental,” jelas pria yang berprofesi apoteker ini.
Meski mengaku bukan atlet profesional, Ficri menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara fisik dan mental. Latihan jarak jauh baginya bukan sekadar menguji otot, tetapi juga melatih konsistensi dan kesabaran.
“Berlari itu bukan hanya soal kaki yang kuat, tapi juga mental yang tahan terhadap rasa lelah,” ujarnya. Dia menyampaikan harapan agar penyelenggaraan Siloam Sriwijaya Race Run 2025 berjalan lancar dan aman bagi seluruh peserta.
“Saya sangat berharap panitia bisa bekerja sama dengan pihak terkait, agar rute benar-benar steril dari kendaraan. Dengan begitu peserta bisa berlari dengan rasa aman tanpa gangguan lalu lintas,” harapnya.
Bagi Ficri, Siloam Sriwijaya Race Run 2025 bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga wadah kebersamaan. Dia mengaku senang bisa merasakan euforia berlari bersama ribuan orang lain yang memiliki semangat serupa.
“Event race seperti ini jadi media untuk merasakan kebersamaan. Saya memang tidak mengincar podium, karena hanya pelari rekreasional. Tapi justru dari sini saya lebih terpacu untuk latihan lebih keras,” ucapnya.
