KAYUAGUNG - Untuk tercapainya target eliminasi penyakit HIV/AIDS, tuberkulosis (TB) dan malaria pada 2030 diperlukan peran serta perusahaan melalui corporate social responsibility (CSR) membantu kegiatan tersebut. Sekretaris Daerah OKI, H Husin MM MPd mengatakan, masalah ini harus diselesaikan bersama tidak bisa hanya pemerintah saja karena APBD yang ada terbatas. "Dari forum CSR inilah yang bisa membantu masalah ini,"terangnya kemarin (5/5).
Menurutnya banyak perusahaan di OKI dan setiap perusahaan memiliki CSR termasuk Baznas, juga bisa membantu dari program mereka. Kabupaten OKI menurutnya dapat meniru apa yang dilakukan Kabupaten Banyuasin dengan membentuk RKPD non APBD. “Karena dananya bisa didapatkan dari swasta melalui CSR-nya. Soal Forum CSR OKI yang informasinya tidak berjalan ini karena ketuanya ketakutan untuk melaksanakan kegiatannya sehingga saling lempar,” katanya.Ke depan ia meminta forum ini bisa dijalankan. “Mulai saat ini hilangkan rasa ketakutan tersebut, mari fokus bekerja mengelola dana CSR untuk berbagai program yang mendukung pemerintah daerah,”katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan OKI, H Iwan Setiawan SKM MKes menjelaskan, percepatan untuk pencapaian eleminasi itu artinya menurunkan kasus dengan jumlah serendah-rendahnya. Pihaknya mengedepan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi kasus AIDS, TB dan malaria.
"Kita akan meramu formula pencegahan paling tepat yakni dengan menempatkan petugas perawat di setiap desa, selain bidan desa untuk melakukan deteksi ini. Untuk sementara akan ada 7 lokus kecamatan dan Puskesmas Kotaraya sebagai pilot project untuk hal ini,"jelasnya.Ia menambahkan, tingginya kasus menunjukkan semua telah memiliki keseriusan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian, karena acuan kerjanya dengan menggunakan pola temukan, obati hingga sembuh. (uni/)
Kategori :