Palembang – Lahan milik Hajat, warga Kelurahan 13 Ulu kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang, tepatnya di lingkungan RT.20 yang berbatasan dengan RT.31, jadi tempat pembuangan sampah. Akibatnya sampah buangan warga dari beragai penjuru daerah menggunung. Tidak hanya merusak pemandangan di lokasi perumahan warga, bau menyengat juga membuat warga resah.
Viral di jagat maya membuat sekda Drs H Ratu Dewa, turun tangan. Ia meminta pihak terkait membersihkan lokasi tersebut. Kemarin, pihak kecamatan dibantu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang akhirnya membersihkan serta mengangkut sampah di lahan milik Hajat. “Ada sebanyak 11 truk sampah yang sudah diangkut dinas kebersihan sejak malam tadi. Dan kini sampah sisa diratakan dengan tanah dan diharapkan masyarakat tidak lagi membuat sampah di sekitar sini,” ujar sekretaris Camat Seberang Ulu II, Arya Andriyana, didampingi Kurah 13 Ulu, Syamsul Bahri, kepada koran ini.Karena kebiasaan warga ini sudah dianggap meresahkan serta sudah lama dilakukan, akhirnya pihak kecamatan dan pemilik lahan sepakat agar lahan seluas sekitar ½ hectare tersebut dipagar. Sehingga lanjut, Arya, ke depan tidak ada lagi warga yang membuang sampah di area tersebut. “Belajar dari pengalman, sebenarnya sebelah lorong ini juga menjadi tempat pembuangan sampah warga. Setelah dipagar Alhamdulillah, tidak ada lagi warga yang membuang ke lahan sebelah,” jelas Arya.
Pihaknya berharap nantinya setelah dilakukan pemagaran warga yang lalu lalang dan berniat untuk membuang sampah urung melakukan kebiasaan mereka. “Yang membuang sampah bukan hanya warga sini saja. Tetapi, ada juga warga dari Pasar 10 Ulu. Bahkan juga warga luar lainnya. Memang selama ini pemilik lahan tidak bisa menegur. Karena warga membuang sampah pada malam hari. Sekitar pukul 03..00 Wib hingga jelang subuh. Dimana warga sekitar sini semuanya terlelap tidur,” papar mantan lurah 13 Ulu ini.Hari ini (kemarin, red), pihaknya bersama DLHK tengah melakukan bersih-bersih. “Sebenarnya dulu warga sudah melakukan ronda. Kalaupun ada warga lain yang membuang sampah disini ditegur. tetapi, Ketika ditegur warga yang membuang sampah tidak senang. Sehingga wraga malas melakukan ronda, takut terjadi apa-apa,” kata dia. Senada, diakui warga yang tinggal di depan lokasi pembuangan sampah, Muchtar.
Dijelaskan Muchtar, sudah belasan tahun tmwarga membuang sampah di area tepat depan rumahnya. “Memang selama ini tidak ada larangan. Kalaupun dipasang tanda larangan pasti hilang. Dan warga yang membuang sampah dari mana saja. Dari pasar, dari mano bae. Yang tau disini buang sampah tidak keno tegor, yoh buang sampah di sini,” akunya.Muchtar dan keluarganya tidak dapat berbuat banyak. Pertama memang yang membuang sampah umumnya tidak mau disalahkan. Selain itu, mereka juga melawan Ketika ditegur. “Jadi kita mau bagaimana. Mestinya pemilik lahan yang pro aktif,” kata dia. Sementara itu, dari pantauan koran ini dil apangan terlihat satu unit mini ekskavator tengah mengeruk dan meratakan sampah yang ada di lokasi. Tidak hanya bau menyengat yang tercium, tetapi juga terlihat pemandangan yang tidak biasa. Di dalam kawasan kampung yang seharusnya bersih, menjadi tempat pembuangan sampah dari berbagai penjuru.
Sampah yang dibuang tidak hanya sampah rumah tangga, botol air minum dan plastik. Tetapi limbah penjualan kelapa muda, isi perut ayam, ikan sisa orang berdagang juga dibuang di sini. “Kami berharap setelah adanya pembersihan dan dipasang pagar pembatas, tidak ada lagi yang membuang sampah. Terus terang lah belasan tahun kami mencium bau tak sedap,” aku Muchtar, singkat.Terpisah, Walikota Palembang, Harnojoyo menanggapi terkait gunung sampah di kawasan 13 Ulu yang menjadi lokasi pembuangan sampah warga. Apalagi kini, sudah dilakukan pembersihan sampah menggunakan alat berat untuk kepentingan bersama. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang telah disediakan, agar jangan buang sampah sembarangan," tukasnya. (iol/tin/lia)
Kategori :