SUMATERA EKSPRES.ID – Jakarta bersiap memasuki babak baru dalam sejarah transportasi publik. Tahun 2025 menjadi titik penting bagi ibu kota dalam mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi mobilitas urban sekaligus jawaban atas persoalan polusi udara yang telah lama menghantui warganya.
Kehadiran armada listrik tidak hanya menandai perubahan teknologi, tetapi juga menunjukkan pergeseran budaya menuju gaya hidup kota yang lebih berkelanjutan.
Bus Listrik Transjakarta, Ikon Perubahan Jalanan
Transjakarta menjadi pelopor elektrifikasi transportasi massal di ibu kota. Pada awal tahun, 200 unit bus listrik resmi beroperasi, dan jumlahnya ditargetkan mencapai 550 unit hingga akhir 2025.
BACA JUGA:Futuristik dan Ramah Lingkungan, 7 Mobil Hybrid Unggulan September 2025
BACA JUGA:Cara Cek Tagihan PLN Online dengan PLN Mobile, Mudah, Cepat, dan Aman
Armada ini melayani 13 koridor strategis yang menghubungkan pusat bisnis, kawasan hunian, hingga area wisata.
Salah satu rute, Blok M–Ancol, bahkan telah sepenuhnya menggunakan armada listrik, menjadi model percontohan koridor hijau masa depan.
Bus listrik menghadirkan pengalaman baru bagi penumpang.
BACA JUGA:Itel A90: Smartphone Sejutaan dengan Desain Premium dan Daya Tahan Maksimal
BACA JUGA:Judi Online: Ancaman Senyap yang Menggerogoti Keluarga di Era Digital
-
Kabin senyap dengan pendingin udara stabil
-
Suspensi halus yang meningkatkan kenyamanan
-
Teknologi modern seperti Wi-Fi gratis, kamera pengawas, hingga fitur pengaduan pelecehan seksual melalui Pos SAPA
-
Efisiensi operasional berkat biaya perawatan rendah dan usia pakai yang panjang
Mobil Listrik untuk Layanan Publik
Transformasi tak berhenti di bus Transjakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengoperasikan sekitar 300 mobil listrik yang mendukung layanan publik.