Gubernur: Jangan Nodai Kerukunan Sumsel, Ajak Semua Pertahankan Zero Conflict

Sabtu 30 Aug 2025 - 19:26 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru SH MM sangat prihatin dengan insiden yang merenggut nyawa seorang driver ojol akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/) malam. Ia berharap dan minta agar kejadian itu tidak ditarik-tarik ke daerah.

“Saya sangat prihatin dengan insiden itu, apalagi melibatkan saudara kita sesama anak bangsa sendiri. Jangan sampai ini digeneralisasi dan dianggap masalah di Sumsel juga. Kondisi kita di Sumsel alhamdulillah tetap aman, damai, dan kondusif,” ujar Deru.

Ia menegaskan, Sumsel selama ini dikenal dengan semangat zero conflict. Minim gesekan sosial dan tinggi tingkat toleransi. Hal tersebut merupakan modal utama dalam menjaga persatuan dan kelancaran pembangunan di Bumi Sriwijaya.

“Keunggulan Sumsel ada pada semangat kebersamaan. Mari kita rawat kerukunan, jangan sampai terpengaruh isu luar yang bisa memecah belah. Toleransi antarsuku, antaragama, dan antarprofesi adalah aset kita,” tegasnya.

BACA JUGA:Deklarasi Pemilu Damai, Jaga Sumsel Tetap Zero Conflict Menuju Pilkada 2024

BACA JUGA:Bersinergi Tanpa Ganggu Independensi, Pj Gubernur Apresiasi PWI Sumsel Ikut Jaga Zero Conflict Sumsel

Terkait proses hukum atas insiden di Jakarta tersebut, Deru menekankan bahwa semuanya menjadi kewenangan aparat penegak hukum. “Biarlah penegakan hukum berjalan sesuai aturan. Kita percayakan kepada pihak berwajib bisa adil dan transparan,” kata dia.

Orang nomor satu di Sumsel itu sudah pula mendengar rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar sejumlah kelompok mahasiswa dan komunitas ojol pada awal pekan depan. Deru menegaskan, penyampaian aspirasi adalah hak setiap warga negara. Namun harus dilakukan secara tertib dan proporsional.

“Silakan menyampaikan aspirasi, itu dijamin undang-undang. Tapi mari kita lihat dulu substansinya, agar penyikapan juga tepat dan tidak berlebihan,” jelasnya. 

Gubernur berharap, acara dalam menyampaikan aspirasi tidak dengan jalan anarkis dan merusaak. Maupun yang dapat menimbulkan korban jiwa.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat Sumsel tidak mudah terprovokasi isu-isu yang begitu cepat dan cepat menyebar di ruang publik. “Kita harus tetap mengutamakan persatuan dan suasana damai. Jangan biarkan Sumsel yang dikenal rukun ternodai oleh hal-hal yang tidak baik,” pungkasnya.

Kategori :