Tim kurator nasional, Putri Pramesti Wigaringtyas dan Bagus Tri Wahyu Utomo, menilai kesiapan Sumsel sangat menonjol.
Dari tiga provinsi yang mengirim musik ilustrasi tahun ini—Sumsel, NTT, dan Betawi—Palembang dianggap paling siap sejak tahap awal.
Seniman Lokal, Semangat Nasional
Ketua Komunitas Seniman Tari Sumsel (Kasta), Imansyah, mengungkapkan bahwa timnya terdiri dari dua penyanyi dan sepuluh pemusik yang memainkan gitar bass, gitar melodi, gambus, terbangan, gendang melayu, dan kulintang.
BACA JUGA:5 Alasan Anak-anak Memilih Menabung di Bank BRI, Prosedur Mudah, Edukasi Finansial Sejak Dini
BACA JUGA:Lebih Tenang dengan BRImo: Beli Token Listrik Praktis di Ujung Jari
Latihan dilakukan penuh waktu, bahkan hingga malam, demi penampilan terbaik.
Tim menyiapkan 12 lagu, termasuk karya komposisi dan lagu-lagu Melayu tradisional seperti Bidar Melaju dan Cuk Mak Ilang yang diaransemen ulang.
“Pemilihan lagu juga mempertimbangkan hak cipta, jadi yang dibawakan adalah karya bebas royalti atau aransemen lagu daerah, supaya aman dan tetap memperkenalkan musik Sumsel,” tegas Imansyah.
Bagi para seniman ini, tampil di Istana Merdeka bukan sekadar unjuk bakat, tetapi juga kebanggaan untuk membawa identitas Sumsel ke panggung tertinggi perayaan kemerdekaan.