3 Tahun Beruntun, Sumsel Boyong Tim Kesenian Tampil di Istana Merdeka

Selasa 12 Aug 2025 - 09:26 WIB
Reporter : Agustina
Editor : Rian Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Tiga tahun terakhir menjadi catatan istimewa bagi Provinsi Sumatera Selatan.

Sejak 2023 hingga 2025, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel konsisten mengirim tim kesenian untuk unjuk kebolehan di Istana Merdeka pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Jika pada 2023 yang diboyong adalah tim seni tari, maka 2024 dan 2025 giliran seni musik yang tampil.

Tahun ini, suguhan yang dibawa kian berwarna—dari jumlah penampil hingga ragam instrumen musik yang dimainkan.

BACA JUGA:Head to Head Pemain Sumsel United vs Sriwijaya FC Jelang Championship, Adu Gengsi Panas Sejak Awal

BACA JUGA:Warga Sumsel Kini Bisa Pantau Kualitas Udara Lewat Aplikasi, Penting di Musim Kemarau

Musik Khas Sumsel di Panggung Nasional

Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Sumsel, Pandji Tjahjanto, menjelaskan bahwa pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI ini pihaknya mengusung misi memperkenalkan lagu-lagu khas Sumsel ke khalayak nasional.

“Tahun ini kita hadir dengan musik daerah, agar masyarakat Indonesia semakin mengenal kekayaan budaya Sumsel,” ujarnya, Senin sore (11/8) usai sesi kurasi bersama tim pusat di Taman Budaya Sriwijaya.

Pandji menambahkan, para musisi yang akan tampil merupakan pilihan terbaik dari berbagai grup musik daerah. Mereka telah menjalani latihan intensif selama 20 hari, termasuk proses kurasi dari tim nasional sebelum berangkat ke Jakarta pada 12 Agustus.

Selain mendampingi seniman, Disbudpar juga mengurus seluruh kebutuhan administrasi hingga teknis penampilan di Istana Merdeka.

BACA JUGA:7 Titik Perayaan 17 Agustus Paling Meriah di Palembang, Dari Panjat Pinang Hingga Lomba Bidar

BACA JUGA:Tunjangan Sertifikasi TW 3 Cair September! Guru Sertifikasi Diminta Lakukan Validasi 3 Data Berikut Ini

19 Orang, 12 Lagu, Semua Alat Musik Tradisi

Plh Kabid Kebudayaan Disbudpar Sumsel, Agung Saputro, menyebut total ada 19 orang yang berangkat: 12 seniman panggung dan 7 pendukung teknis.

Rangkaian jadwal pun sudah disusun—12 Agustus keberangkatan, 13 Agustus gladi kotor, 14 gladi bersih, 15–16 Agustus istirahat, lalu tampil pada 17 Agustus pagi dan sore.

“Kita membawa hampir semua alat musik tradisional Sumsel. Latihan memang singkat, tapi alhamdulillah tim bisa menyatukan potensi dan karakter musik daerah,” katanya.

Kategori :