PALEMBANG – Pupuk bersubsidi maupun non subsidi harus dipersiapkan, termasuk melakukan perbaikan distribusi pupuk, sehingga penyalurannya lebih optimal. Jika diperlukan implementasi, pihaknya juga akan membuka penebusan pupuk berbasis aplikasi atau platform.
"Kita pastikan distributor itu bisa dilakukan dan melihat kemungkinan PT Pusri. Sedangkan peningkatkan produksi termasuk sudah dilaporkan mengenai kebutuhan perbaikan dari sisi logistik khusus kelancaran serta adanya distribusi Sungai Musi," ujar Wakil Menteri BUMN, Pahala Manshury saat menyambangi pabrik PT Pusri Palembang melihat ketersediaan pupuk, kemarin.Untuk kelancaran distribusi melalui Sungai Musi, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pelindo, Pertamina, dan PTBA. "Kita melakukan berbagai upaya meningkastkan dan reaktivasi peningkatkan produksi serta kapasitas NPK 500 ribu ton yang ada saat ini. Selanjutnya bisa dioptimalkan dan bisa meningkatkan izin edar pabrik NPK yang bisa menambah ketersediaan pupuk NPK khusus di Pulau Sumatera," jelasnya.
Dia juga menambahkan saat ini pihaknya ingin meningkatkan pupuk NPK. "Pupuk urea sendiri sudah cukup sesuai, antara kuota yang ada dengan kebutuhan di masyarakat. Kita harapkan ke depan kalaupun ingin ditambahkan kuota pupuk NPK. Tahun ini rencana akan ada penambahan dan kita lihat lagi ke depan seperti apa," ungkapnya.Pusri nantinya akan melakukan penambahan dan ekspansi Pusri 3B. "Kita melakukan inisiatif preventing, akan menambah kapasitas produksi. Pusri 3B kita harapkan mampu produksi pupuk 9.017.000 ton. Ini untuk dapat memastikan pupuk subsidi dan non subsidi makin tersedia di masyarakat. Selain menambah produksi urea, bisa meningkatkan NPOK juga,” pungkasnya. (iol/fad)
Kategori :