Fokus Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan, ABM Investama Tingkatkan Implementasi ESG

Senin 17 Apr 2023 - 16:47 WIB
Reporter : Alf Sumeks
Editor : Alf Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam setiap aktivitas operasional perusahaan. PT ABM Investama Tbk (ABM), terus mendorong sinergi dengan anak usaha dalam memperhatikan pengelolaan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai grup usaha yang bergerak dalam bidang energi. Aspek lingkungan menjadi faktor yang paling penting dalam menjamin keberlangsungan usaha grup ABM. Direktur Utama ABM Andi Djajanegara, mengatakan perusahaannya telah meraih predikat leadership AAA (triple A) pada ajang ESG Disclosure Awards 2022 yang diselenggarakan oleh BeritaSatu Media Holding Group dan Bumi Global Carbon Foundation. Kriteria-kriteria penilaian mencakup ESG unggulan dari pasar modal The Nasdaq Helsinki, kerangka kerja dan ketentuan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), serta Carbon Disclosure Project (CDP). “Sehingga perusahaan semakin berkomitmen untuk meningkatkan dan memperhatikan faktor lingkungan dan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar. ABM ingin masyarakat turut merasakan kehadiran perusahaan baik dari segi lingkungan maupun sosial,” ujarnya, Senin, 17 April 2023. BACA JUGA : Lima Jenis Investasi dengan Modal Kecil Tapi Untungnya Selangit Salah satu fokus penerapan komitmen perusahaan terhadap lingkungan, adalah dalam tata kelola limbah. Pengelolaan limbah yang tidak tepat, tidak hanya dapat mengancam keseimbangan ekosistem/lingkungan. Namun juga dapat mempengaruhi operasi dan reputasi perusahaan.   Pada ahirnya, sambung Andi, juga akan mempengaruhi keberlanjutan usaha perusahaan. Oleh karena itu, ABM memiliki standar dan kebijakan lingkungan dalam pengelolaan limbah. Yang turut serta menjaga kelestarian lingkungan.

Pemanfaatan Kembali Ban Bekas Angkutan Batu Bara

Salah satu limbah yang paling banyak dimanfaatkan ABM, adalah pemanfaatan kembali ban bekas angkutan batu bara. Berguna untuk sarana pengendalian erosi, penguatan struktur drainase, dan sarana keselamatan lintasan angkut batu bara. Hingga 2022, sambung Andi, jumlah pemanfaatan ban bekas sebagai penunjang sarana dan prasarana bisa mencapai 13,57 ton. Selain pemanfaatan ban bekas, perusahaan juga memanfaatkan limbah organik. Yang berasal dari makanan sisa dari kantin dan mess sebagai bahan baku kompos.
Tags :
Kategori :

Terkait