Optimis Pariwisata Sumsel Bangkit, Target Kunjungan 5.000 Wisman

Minggu 08 Jun 2025 - 22:26 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Edi Sumeks

 “Kalau kami lihat dari jumlah wisatawan mancanegara  yang datang ke Indonesia, berkontribusi cukup signifikan dibanding yang lain," jelasnya. Penerbangan Palembang-Kuala Lumpur, bukanlah rute yang pertama kali dibuka AirAsia. Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, AirAsia telah melayani rute langsung Kuala Lumpur-Palembang. 

Saat itu, mampu mengangkut penumpang sekitar 160 ribu atau 83 persen. Untuk ke depan ini, AirAsia akan membuka penerbangan satu kali dalam sehari atau setiap hari. “Sama seperti sebelumnya," bebernya.

BACA JUGA:Jadi Wajah Pariwisata di Sumsel, Siap ke Tingkat Nasional, Talita Diland Wijaya, Winner Duta Pariwisata Sumsel

BACA JUGA:Bandara Internasional, Kembalikan Kejayaan Pariwisata

Gubernur Sumsel berterima kasih atas respon positif dan cepat manajemen AirAsia yang sudah bersiap buka rute Kuala Lumpur-Palembang. “Terima kasih kepada AirAsia yang merespon cepat dengan rencana pembukaan rute internasional ini,” imbuh dia. Selain wisata alam, Deru ingin orang datang ke Sumsel punya alternatif lain. 

“Misalnya yang pernah saya cetuskan, health tourism. Ini salah satunya. Memang tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan, butuh waktu dan kerja sama,” ungkap dia. Dia mencontohkan orang banyak ke Johor Malaysia untuk berobat sekaligus berwisata. “Saya lihat rumah sakitnya biasa-biasa saja. Tapi ini sugesti, katanya kalau berobat ke sana dipastikan sembuh. Walaupun sebenarnya tidak juga,” imbuh dia. 

Deru berharap, para pelaku usaha travel bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Sumsel Health Tourism. General Manager Bandara SMB II Palembang R Iwan Winaya Mahdar menegaskan, pihaknya telah menyiapkan segala hal sejak keluarnya Keputusan Menteri Nomor 26 pada 25 April 2025 lalu.  “Termasuk fasilitas, dan sumber daya manusia (SDM),” beber dia. 

Maskapai yang pernah melayani penerbangan internasional dari dan ke Bandara Internasional SMB II seperti AirAsia, Garuda Indonesia, Lion Air,  Scoot, Jet Star, dan Tiger.  Sebagai catatan,  pada 2019 sekitar 253.634 penumpang melakukan penerbangan internasional rute Palembang-Kuala Lumpur dan Palembang-Singapura.   

BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Status Internasional Lagi, Momentum Peningkatan Pariwisata, Perekonomian, Investasi

BACA JUGA:Keren! DKP Palembang Siap Bersinergi Bersama Pemkot Majukan Seni Budaya dan Pariwisata Lokal

“Mudah-mudahan ini jadi penerbangan perdana dari AirAsia yang pastinya akan berpacu dengan maskapai yang lain," tambahnya.  Iwan juga mendapat informasi jika maskapai grup Batik Air, yaitu Malindo milik Malaysia akan melakukan penerbangan di Indonesia. "Sudah mengajukan kembali, jadi mudah-mudahan bisa berjalan seperti sebelumnya dan menjadi alternatif pengguna jasa bandara apakah akan naik AirAsia, Malindo, atau yang lainnya," bebernya

Dalam Sumeks Podcast beberapa waktu lalu, Ketua DPD ASITA Sumsel, Feby Yoland Effendi SIP MSi  mengatakan, pihaknya memang diminta Gubernur Sumsel untuk mengembangkan health tourism. 

Feby menambahkan, untuk memajukan dunia pariwisata Sumsel, perlu dukungan dan sinergi dari semua pihak terkait. Mulai pemerintah dengan kebijakannya, travel dengan paket wisatanya, ticketing, hotel, restoran hingga transportasi. “Media juga sangat penting. Dengan terpublikasi, tentu akan makin banyak orang di luar Sumsel yang mengetahui destinasi menarik di Sumsel,” imbuh dia.

Menurutnya, anggota ASITA punya paket-paket wisata untuk dalam wilayah Sumsel. Ia berharap dengan naiknya kembali status Bandara SMB II menjadi bandara internasional, maka akan banyak  wisatawan mancanegara yang datang ke Sumsel.“Kalau ke luar negeri, yang favorit ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Harapan kita, dengan adanya nanti penerbangan internasional, tidak cuma warga Sumsel yang berwisata ke luar negeri, tapi banyak wisman yang datang ke Sumsel,” tandasnya. 

Adapun upaya untuk memajukan wisata Sumsel, Feby menyarankan ada pembenahan dari sisi infrastruktur, fasilitas dan berbagai hal yang harapannya dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Sumsel. “Ini demi kemajuan, jadi harus disampaikan. Tidak bisa ASITA sendiri, tapi perlu dukungan pemda, pelaku wisata lain hingga media,“ pungkas dia.

Kategori :