Pertama, skema pergerakan reguler. Jemaah haji akan diberangkatkan dari Mekah menuju Arafah usai magrib. Dari Arafah ke Musdalifah berangkat lewat tengah malam.
“Dari Muzdalifah ke Mina, jemaah haji akan dilayani bus dengan sistem taraddudi (bolak balik) Muzdalifah-Mina, hingga menjelang Subuh," kata Hilman.
Pergerakan reguler akan diikuti sekitar 67 persen atau sekitar 136 ribu jemaah haji Indonesia.
Kedua, skema Murur. Jemaah haji Murur setelah menunaikan Wukuf di Arafah usai Magrib bergerak melintasi Muzdalifah (tidak turun dari bus), lalu menuju Mina. Skema ini akan diikuti sekitar 33 persen atau sekitar 60 ribuan jemaah haji Indonesia.
Ketiga, skema Tanazul. Jemaah haji yang melakukan Tanazul adalah mereka yang akan melempar jumrah pada 10 Zulhijjah (setelah Wukuf dan Mabit di Muzdalifah), lalu kembali ke hotel, tidak kembali lagi ke tenda Mina.
“Mereka adalah jemaah yang tinggal di hotel sekitar wilayah Syisyah dan Raudhah," bebernya. Jemaah Tanazul akan kembali ke Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Skema ini ditargetkan akan diikuti 37 ribu jemaah haji.
Bagi jemaah lansia, disabilitas, dan memiliki komorbid, diberlakukan Safari Wukuf Khusus. Mereka akan mendapatkan pengawalan tenaga medis, pendamping ibadah, dan hotel transit untuk memastikan tetap bisa menjalankan rukun dengan aman dan layak.
Para ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan pembimbing ibadah sebelumnya juga sudah meninjau lokasi Armuzna.
“Kami melihat langsung situasi di lapangan dan mengecek kondisi yang ada. Hasilnya akan kami sampaikan kepada jemaah agar mereka lebih siap saat menghadapi puncak ibadah di Armuzna,” kata Kasi PHU Kemenag Kota Pagaralam, Silahudin.
Selain mengevaluasi kesiapan tenda, toilet, dan rute pergerakan, survei ini juga menjadi wadah koordinasi antarpetugas.
BACA JUGA:Mengapa Umat Islam Dunia Bertekad Menunaikan Ibadah Haji: Lebih dari Sekadar Kewajiban
Ikut pula Ustaz H Harie Madhona, Ketua KBIHU Raudhatul Ulum-BIM Group, yang pada musim haji tahun ini mendapat penempatan di Maktab 41 Arafah.
“Alhamdulillah tadi sudah melihat lokasi penempatan jemaah kita selama di Arafah. Semoga hasil survei ini bermanfaat dan membantu jemaah haji menjalankan ibadah dengan nyaman dan tertib,” imbuhnya. (*/ce2)