Manjakan Lidah JCH Sajikan Menu Nusantara, Kabar Duka 2 Jemaah Babel Meninggal

Rabu 14 May 2025 - 22:16 WIB
Reporter : Andika
Editor : Edi Sumeks

ARAB SAUDI, SUMATERAEKSPRES.ID - Jemaah haji tahun ini tak perlu bingung soal makanan selama di Tanah Suci. PPIH Arab Saudi menyediakan layanan katering sesuai dengan selera nusantara. Bahkan untuk menjaga cita rasanya, sengaja mendatangkan 475 ton bumbu asli dari Indonesia. 

Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan tahun 2024 yang hanya sekitar 76 ton bumbu. Chef Sahrul asal Indonesia yang stand by di Dapur Raghaeb daerah Shauqiah, Mekah milik Mohammad Ghoir menjelaskan, setiap hari, menu yang disajikan berbeda. “Bahkan, menu makan pagi, siang, maupun makan malam juga berbeda,” kata Chef Sahrul. 

Untuk nasi akan disediakan bergantian mulai nasi gurih, nasi goreng, nasi uduk dan nasi kuning. Tumis sayurnya bermacam-macam, ada wortel, jagung, paprika, jamur, sambal kentang goreng, terong, teri balado, acar timun dan lainnya.

Untuk lauk ada dari bahan dasar telur, ikan, ayam dan daging. Aneka olahan telur seperti telur dadar, telur orak-arik, telur balado. Untuk olahan ayam seperti ayam goreng Kalasan, ayam goreng saus mentega, ayam goreng tepung, ayam panggang, ayam goreng bumbu rica. “Sementara aneka olahan ikan seperti ikan patin goreng, ikan tuna cabe hijau, ikan patin bumbu balado,” bebernya. 

BACA JUGA:JCH Bawa Benda Tajam dan Cairan dalam Tas Kabin, Terdeteksi X-Ray

BACA JUGA:Daftar Haji Sejak Usia 6 Tahun, Nanda Jadi JCH Termuda di Kloter 9 Embarkasi Palembang

Untuk aneka olahan daging misalnya rendang, semur daging, daging sapi lada hitam, dan bistik daging sapi. Disiapkan pula buah untuk cuci mulut. Standar memasak pun tampak sangat higienis. “Setiap juru masak dan asisten yang terlibat di proses memasak diharuskan memakai masker, sarung tangan serta celemek. Alat-alat setiap kali habis memasak dibersihkan," kata Sahrul.

Sementara, kabar duka datang dari jemaah kloter 6 dan kloter 8 Embarkasi Palembang, asal Provinsi Bangka Belitung (Babel). Kedua jemaah itu meninggal di Medinah. Pertama, almarhum Tarmizi Azhari Usman (70) asal Desa Kemuja Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka, tergabung dalam Kloter 8 PLM.

"Dari kloter 8 Palembang. Penyebabnya kecelakaan lalu lintas," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Masmuni Mahatma.

Kloter 8 ini tiba di Medinah Senin (12/5) pagi. Setelah beristirahat di kamar, jemaah mulai berduyun-duyun beribadah ke Masjid Nabawi. Termasuk almarhum Tarmizi. Saat berjalan menuju Masjid Nabawi itulah, dia alami kecelakaan lalu lintas.

Sebelumnya, Bakri Junaidi Abas (58) asal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan yang tergabung dalam Kloter 6 embarkasi Palembang juga. Almarhum karena penyakit jantung.

BACA JUGA:Terbang Dini Hari, 22 JCH Sumsel Gabung Babel, Suhu di Medinah Capai 42 Derajat Celcius, Mekah 43 Derajat

BACA JUGA:Hotel Berjarak 4,5 km, Dapat 84 Kali Makan, Fasilitas untuk JCH di Mekah

Saat ini, total sudah ada 11 jemaah haji Indonesia yang terdata meninggal. Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Muhammad Hanafi, memastikan hak jamaah yang wafat tetap terpenuhi.

Hingga kemarin, Embarkasi Palembang sudah memberangkatkan 3.689 jemaah dengan rincian 2.575 asal Sumsel, 1.074 asal Bangka Belitung dan 40 petugas kloter. Kloter 10 yang terbang kemarin berisi 367 jemaah. Keberangkatan dilepas Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel H Taufiq di Gedung Serbaguna Asrama Haji Palembang.

Kategori :