Memasak Ikan Ghuas Seperti Lemang, Spesial Menu Hajatan

Selasa 11 Apr 2023 - 20:06 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Mengenal Kuliner Khas Pasemah, Lahat-Pagalaram Provinsi Sumatera Selatan memiliki kekayaan budaya dan kuliner khas. Salah satunya yang berasal dari Pasemah, Lahat dan Pagaralam dengan kuliner uniknya pindang tutus, ikan ghuas, dan ayam nanas.

Agustina Saridewi - PALEMBANG

SETIAP daerah di Sumsel mempunyai menu khas dan beragam. Salah satu yang dipopulerkan Penyuka Budaya Daerah, Mario Andramartik, yaitu menu khas dari daerah Pasemah. Kuliner itu ada tapi sayang sudah jarang bisa ditemukan, kecuali pada acara-acara hajatan tertentu. "Kuliner ini bukan inovasi, melainkan sudah menjadi resep turun temurun daerah Pasemah, Lahat dan Pagaralam," terangnya, kemarin (11/4).

Dia menerangkan, kuliner khas ini di antaranya Gulai Tutus. "Ini merupakan daging sapi cincang yang dikasih parutan kelapa, lalu dibentuk bulat seperti bakso kemudian dimasukkan ke gulai santan dengan bumbu lengkap ditambah terong bulat,” ungkapnya. Dikatakan, ini merupakan kuliner gulai kuah seperti pindang dengan warna kuah kuning dan biasa disajikan saat acara resepsi pernikahan.

Untuk dapat menikmati kuliner khas, gulai tutus jarang dijual di rumah makan. "Hanya ada ketika hajatan dan itu pun sudah sangat jarang ditemukan di perkotaan," ujarnya. Selanjutnya kuliner ikan ghuas yang dimasak dengan bambu, seperti memasak lemang. "Ikan yang sudah dibumbui cabai merah, bawang putih, laos, kunyit, jahe, sereh dan kemiri halus, lantas diberi tomat ceri, dan daun salam. Kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar dengan api sedang seperti memasak lemang," terangnya.

Kuliner ikan ghuas setiap hari bisa dibeli di sepanjang jalan Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat. Jalan itu menuju perjalanan dari Lahat ke Pagaralam. "Selain ikan ghuas, di lokasi ini juga dijual ikan sepit dan lemang. Bisa dimakan di lokasi atau dibawa untuk suvenir," sampainya.

Sementara ayam nanas biasanya selalu disajikan setiap kali hajatan. Disebut ayam nanas karena masakan ayam ini ditambahkan potongan nanas dengan bumbu-bumbu, seperti ketumbar, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, cabai merah, lada, garam, sereh (dimemarkan), daun salam. "Kuliner ini berkuah dengan warna kuning. Nanas selain sebagai perasa, juga membuat daging ayam menjadi lunak. Saat ini gulai ayam nanas sudah dikemas dalam bentuk kaleng, bisa ditemukan di berbagai rumah makan," jelasnya.

Pria yang memiliki perhatian besar terhadap budaya, khususnya kuliner khas berharap supaya menu-menu masakan daerah ini dapat dikenal secara luas. “Kami harap semua pihak dapat ikut melakukan promosi, baik melalui media, pameran, lomba, maupun festival kuliner,” pungkasnya. (tin/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait