SUMATERAEKSPRES.ID-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 semakin dekat, dan bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN), persiapan matang adalah kunci.
Salah satu aspek yang perlu dipahami dengan baik adalah sistem penilaian Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digunakan dalam SNBT.
Pada ujian ini, sistem penilaian yang diterapkan menggunakan Teori Respons Butir (IRT), sebuah pendekatan matematis yang membantu menghitung nilai berdasarkan tingkat kesulitan soal.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang sistem penilaian ini agar kamu bisa merencanakan strategi dengan tepat!
BACA JUGA:Ingat Baik-baik! Jangan Abaikan Larangan UTBK SNBT 2025 Jika Tak Mau Gugur Sebelum Ujian Berakhir
BACA JUGA:Perbedaan Biaya Kuliah Jalur Mandiri dan UTBK SNBT yang Wajib Diketahui Calon Mahasiswa Baru
Apa Itu Sistem Penilaian IRT?
Sistem penilaian UTBK SNBT 2025 menggunakan Teori Respons Butir (IRT), yang pertama kali diterapkan sejak 2018.
IRT merupakan sebuah model matematika yang mengukur hubungan antara kemampuan peserta ujian dan kesulitan soal yang dihadapi.
Setiap soal dalam UTBK memiliki bobot nilai yang berbeda-beda, yang ditentukan oleh tingkat kesulitan soal tersebut.
BACA JUGA:20 Kampus Paling Ketat Persaingannya dalam UTBK SNBT 2025
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Gampang Dapat Kerja, Peserta UTBK SNBT 2025 Cek Pilihan Anda
Hal ini bertujuan agar soal yang lebih sulit mendapatkan skor yang lebih tinggi.
IRT berfokus pada dua hal utama: pertama, mengukur kemampuan peserta dengan lebih akurat, dan kedua, memastikan validitas serta reliabilitas hasil ujian.
Sistem ini menghapuskan aturan skor minus untuk jawaban yang salah, sehingga peserta tidak perlu khawatir soal salah akan mengurangi nilai mereka.
Tahapan Penilaian dalam IRT
Pengelompokan Jawaban
Pada tahap pertama, pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPMB) akan mengelompokkan jawaban peserta ke dalam tiga kategori: benar, salah, dan tidak dijawab.